SANGIHE, BeritaManado.com — Dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan sekitar harus ditanggung alam dan manusia itu sendiri, kebutuhan akan plastik pun mengakibatkan jumlah plastik yang besar, dan salah satu yang menyumbang sampah plastik terbesar adalah botol dan gelas air mineral.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Ronald Izaak, ketika bersua dengan awak media pada Kamis, (13/2/2020) di ruangan kerjanya.
Menurut Izaak, Dampak negatif yang ditimbulkan akibat sampah plastik sangat besar, diantaranya membuang sampah sembarangan dapat mengakibatkan pendangkalan sungai, hilangnya kesuburan tanah hingga terkontaminasinya hewan laut akibat mengkonsumsi sampah plastik.
“Dibanding dengan tas plastik yang paling sering digunakan masyarakat, yang lebih mengkhawatirkan adalah bekas tempat air mineral.
Sumbangan sampah dari tas plastik oleh masyarakat belum terlalu signifikan yang perlu dikawatirkan ialah bekas tempat air mineral,” kata Izaak
Lanjut Izaak, sampai saat ini belum ada data pasti berapa banyak sampah plastik yang ada di kabupaten Kepulauan Sangihe. Sampai saat ini DLHD belum melakukan kajian terkait pemilahan jenis sampah plastik.
“Terkait berapa jumlah sampah yang disumbangkan masyarakat kami belum tahu, itu nanti akan diketahui setelah ada bank sampah dimana disana, masyarakat akan menjual dan akan di dapat data real, dan tidak ada metode lain untuk mengetahui hal tersebut,” ujarnya.
Sebagai bentuk keseriusan Dinas Lingkungan Hidup Daerah Sangihe, pihaknya akan menyurat ke pihak Pertamina guna bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam penanggulangan masalah sampah plastik.
“Untuk permasalahan sampah plastik di area hutan mangrove, kami (DLHD) meminta Corporate Social Responsibility (CSR) ke pihak Pertamina.
Salah satu yang kami minta ialah perahu untuk mengangkut sampah sehingga nantinya kami akan menempatkan petugas dan itu sudah kami sampaikan minggu lalu ke pihak Pertamina.
Kalaupun itu terealisasi kami akan menentukan wilayah-wilayah kerja,” papar Izaak.
(Erick Sahabat)