Bitung – Warga Kelurahan Tandurusa Lingkungan Satu Kecamatan Aertembaga tidak tahan lagi dengan kondisi Jalan Jumbo yang hingga kini tak kunjung dikerjakan Pemkot.
Luapan kekesalahan warga itu ditunjukkan lewat pemasangan spanduk protes dan mengunggah ke media sosial Facebook.
“Bicara korban bkn cuma 1 ato 2 org , so lbh ! Seperti dianak tirikan , mo pulang lelah nynd mo pulang rmh .
Kasiang tu org2 tua mo plg kerja , bukan masalah tanjakan mar kasiang tu batu2 p bisae skli mo bjln akg .
Apalagi ibu2 plg pasar , mo bawa blanjaan berat2 , musti mo cari org pikul karna ojek so nynd memungkinkan mo nae (hnya 1 2 yg so skill) .
Katanya pajak untuk kesejahteraan bersama , apa iyo masyarakat jumbo nynd usah bayar pajak karna nynd rasa sejahtera soal jln ?
Tiap klo mo dengar masyarakat jumbo bcrta paling sllu dorang m blg “SATU KALI NYNDA USAH BONGKAR DARI PADA SIKSA BGNI, BIAR JO JLN LAMA BIAR KECIL MAR NYND SIKSA”
Kapan dang ? Kapan ? Mo tunggu torang tanam milu djln ini ?
#SAVEJALANJUMBO
#SAVEMASYARAKATJUMBO,” tulis salah satu warga Febriyana Pulisir di Facebook.
Menanggapi keluhan warga itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Pemkot Bitung, Julius Sumanti menyatakan masyarakat Kelurahan Tandurusa tidak bersabar untuk menunggu proses pengerjaan jalan.
“Dorang yang ba paksa beking melalui Pak Victor Tatanude akhirnya torang berusaha beking walaupun menyesuaikan dengan dana yang belum cukup sampai selesai,” kata Julius saat dikonfirmasi via WhatsApp, Senin (13/05/2019).
Rencananya kata dia, akan di Hotmix tahun anggaran 2019, tapi belum dimulai karena masih pada tahap lelang.
“Kontrak kerja rencana dimulai pada Juni 2019,” katanya.
(abinenobm)
BERITA TERKAIT