Bitung, BeritaManado.com – Dinas PUPR Kota Bitung menegur kontraktor saluran Lorong MM Kelurahan Bitung Timur Kecamatan Maesa, Kamis (25/8/2022).
Teguran itu dilakukan setelah warga mengeluh dan menilai material beton membahayakan pengguna jalan serta anak-anak sekolah.
Keluhan itu disampaikan melalui grup facebook, KP3B oleh akun Merry Christin Paloon.
“Mohon pihak terkait untuk memperhatikan lokasi ini. Dimana lokasi tersebut ada tumpukan material coran dan besi yg sudah disusun yang bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. Memang betul untuk memperindah kota tetapi torang juga harus memperhatikan keamanan tempat pekerjaan. Dimana area pekerjaan itu ada ratusan anak sekolah yang setiap hari datang kesekolah untuk menuntut ilmu. Kejadian hari ini orang dewasa dan anak sekolah 2 orang yang jatuh tersangkut dengan material coran yg ada sekat papan. Jadi mohon menjadi pertimbangan untuk pekerjaan tersebut,” tulis Merry Christin Paloon.
Berdasarkan postingan itu, Kabid Bina Marga PUPR Kota Bitung, Rizal Sompotan langsung mendatangi lokasi dan memanggil pengawas serta kontraktor.
Dan apa yang dikeluhkan Merry Christin Paloon kata Rizal, benar adanya, yakni beton-beton yang akan digunakan untuk menutup dasar saluran membahayakan karena tidak dilangkapi dengan rambu pengingat.
“Kami langsung menegur pengawas dan kontraktor serta minta memasang rambu berupa police line untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Rizal.
Tidak hanya itu, Rizal menyatakan agar kontraktor segera memasang police lina atau tanda pengingat pada hari itu juga mengingat dari postingan di KP3B sudah ada yang menjadi korban.
“Itu sesuai instruksi dari Kepala Dinas PUPR, Rudy Theno. Cek lapangan dan lakukan pemasangan rambu-rambu yang mudah dilihat,” katanya.
Rizal juga menyampaikan terima kasih atas informasi warga melalui grup KP3B serta memohon maaf akibat proyek pembuatan beton untuk dasar saluran Lorong MM kenyamanan masyarakat terganggu.
“Semoga proses pemasangan beton-beton penutup dasar saluran lebih cepat diselesaikan kontraktor,” katanya.
Sementara itu, beberapa saat setelah mendapat teguran, pihak kontraktor langsung memasang police line serta rambu lainnya sesuai dengan arahan Dinas PUPR.
(abinenobm)