Manado, BeritaManado.com – Penyandang disabilitas di Provinsi Sulawesi Utara mengharapkan perhatian dari pemerintah.
Menurut penyandang disabilitas yang juga Wakil Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sulawesi Utara, Aziz Ismail, perhatian pemerintah bisa berupa pembuatan Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan Kaum Disabilitas.
“Tidak perlu jauh-jauh, daerah tetangga Sulawesi Tengah telah memiliki Perda Disabilitas. Perda merupakan turunan dari
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016, implementasi ratifikasi PBB,” ujar Aziz Ismail kepada BeritaManado.com di Kantor DPRD Sulut, Senin (4/12/2017) sore.
Lanjut Aziz Ismail, sebanyak 4000 penyandang disabilitas di Sulawesi Utara kecewa kepada pemerintah yang hanya memandang sebelah mata penyandang disabilitas.
“Bahkan terkesan penanganan kaum disabilitas itu seperti bencana alam, hanya dianggap darurat saja. Padahal, kami ini manusia bukan benda mati! Kami juga membutuhkan layanan publik, termasuk jangan diabaikan pada penyusunan APBD. Kami mengharapkan kail bukan ikan,” jelas Aziz Ismail, didampingi Sujipto Talare, Samson Mamudi, Debby Ticoalu, dan belasan penyandang disabilitas lainnya.
(JerryPalohoon)
Manado, BeritaManado.com – Penyandang disabilitas di Provinsi Sulawesi Utara mengharapkan perhatian dari pemerintah.
Menurut penyandang disabilitas yang juga Wakil Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sulawesi Utara, Aziz Ismail, perhatian pemerintah bisa berupa pembuatan Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan Kaum Disabilitas.
“Tidak perlu jauh-jauh, daerah tetangga Sulawesi Tengah telah memiliki Perda Disabilitas. Perda merupakan turunan dari
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016, implementasi ratifikasi PBB,” ujar Aziz Ismail kepada BeritaManado.com di Kantor DPRD Sulut, Senin (4/12/2017) sore.
Lanjut Aziz Ismail, sebanyak 4000 penyandang disabilitas di Sulawesi Utara kecewa kepada pemerintah yang hanya memandang sebelah mata penyandang disabilitas.
“Bahkan terkesan penanganan kaum disabilitas itu seperti bencana alam, hanya dianggap darurat saja. Padahal, kami ini manusia bukan benda mati! Kami juga membutuhkan layanan publik, termasuk jangan diabaikan pada penyusunan APBD. Kami mengharapkan kail bukan ikan,” jelas Aziz Ismail, didampingi Sujipto Talare, Samson Mamudi, Debby Ticoalu, dan belasan penyandang disabilitas lainnya.
(JerryPalohoon)