MANADO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu menyebut keterbatasan penerbangan langsung dari luar negeri menjadi salah satu permasalahan peningkatan kunjungan wisata ke Sulawesi Utara(Sulut).
“Beberapa negara yang menjadi sumber pasar potensial untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Sulut tidak punya penerbangan langsung, ini merupakan salah satu masalah bagi pariwisata Sulut,” kata Menteri Pangestu dalam Seminar Nasional Pariwisata di Hotel Sintesa Peninsula yang dilaksanakkan dalam rangka ASEAN Tourism Forum (ATF), Jumat (13/1).
Permasalahan angkutan udara lain, kata Pangestu masih terbatasnya fasilitas di Bandara Sam Ratulangi Manado dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan untuk mendukung kenyamanan penumpang sebagai bandara internasional terutama soal kebersihan dan modernisasi fasilitas.
Permasalahan aksebilitas darat, kata Pangestu keterbatasan kapasitas ruas jalan antar destinasi pariwisata Bogani Nani Wartabone, Manado Kota, Tomohon-Tondano, Bunaken dan Bitung-Lembeh, Likupang dan Sangihe Talaud.
Permasalahan lainnya, belum terintegrasinya jaringan aksebilitas dan moda angkutan transportasi, khususnya di titik hub untuk mendukung kemudahan pergerakan wisatawan antar destinasi.(del)
MANADO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu menyebut keterbatasan penerbangan langsung dari luar negeri menjadi salah satu permasalahan peningkatan kunjungan wisata ke Sulawesi Utara(Sulut).
“Beberapa negara yang menjadi sumber pasar potensial untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Sulut tidak punya penerbangan langsung, ini merupakan salah satu masalah bagi pariwisata Sulut,” kata Menteri Pangestu dalam Seminar Nasional Pariwisata di Hotel Sintesa Peninsula yang dilaksanakkan dalam rangka ASEAN Tourism Forum (ATF), Jumat (13/1).
Permasalahan angkutan udara lain, kata Pangestu masih terbatasnya fasilitas di Bandara Sam Ratulangi Manado dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan untuk mendukung kenyamanan penumpang sebagai bandara internasional terutama soal kebersihan dan modernisasi fasilitas.
Permasalahan aksebilitas darat, kata Pangestu keterbatasan kapasitas ruas jalan antar destinasi pariwisata Bogani Nani Wartabone, Manado Kota, Tomohon-Tondano, Bunaken dan Bitung-Lembeh, Likupang dan Sangihe Talaud.
Permasalahan lainnya, belum terintegrasinya jaringan aksebilitas dan moda angkutan transportasi, khususnya di titik hub untuk mendukung kemudahan pergerakan wisatawan antar destinasi.(del)