Manado, BeritaManado.com — Di masa pandemi sekarang ini, banyak sekali yang terdampak COVID-19, termasuk para perajin batik.
Yayasan Batik Indonesia (YBI) pun berinisiatif untuk membuat pameran kecil khusus perajin dari daerah yang digelar di Rumah Cikatomas, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia Yanti Airlangga didampingi Ketua Harian Coreta Louise Kapoyos mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah awal yang ditempuh oleh YBI untuk membantu perajin.
“Mereka diberikan kesempatan untuk memamerkan batiknya dan tidak di tarik keuntungan sepeserpun. Semua penjualan langsung dikirim ke perajin batik,” ujar Yanti Airlangga.
Pameran kecil dan terbatas ini diawali dengan batik Betawi kemudian batik Jambi, Jawa Barat, Aceh, Papua, Minang, Jawa Tengah, Jawa Timur dan seterusnya.
Pelaksanaan pameran pun dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, bahkan pengunjung yang hadir terbatas karena sebelumnya harus mengkonfirmasi kehadiran melalui aplikasi WhatsApp.
Coreta Louise mengungkapkan, saat ini PSBB total kembali berlangsung namun tidak menyurutkan langkah YBI untuk tetap berjualan batik meski melalui online atau daring.
Untuk siaran langsung di Instagram Yayasan Batik Indonesia, dilakukan oleh beberapa pengurus YBI yang tampil selama dua jam setiap hari sambil berjualan batik.
Hari pertama oleh Annisa Yudhoyono yang sukses dengan jualan batik Papua Aceh dan Minang.
Sedangkan di hari kedua Gista Wishnutama, istri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif didampingi Chandra Satria tidak kalah dengan promosi jualan batik online.
Untuk hari ketiga, Coreta Louise bersama Loemongga Agus Gumiwang, istri Menteri Perindustrian sukses menjual lebih dari 100 kain batik.
Sementara di hari keempat, Yanti Airlangga yang juga istri Menteri Perekonomian, berkolaborasi dengan Lily Marpaung Sambuaga, istri Wamen Perdagangan dan Nadiah Zainuddin Amali, istri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), turun berjualan batik lewat online.
Terlihat keceriaan di wajah pengurus YBI ini saat berjualan demi membantu perajin batik di era pandemi.
Coreta Louise menyampaikan, pilihan jualan online saat ini adalah yang paling penting karena masyarakat sekarang kebanyakan lebih memilih untuk membeli sesuatu melalui online.
“Kami sebagai pengurus YBI ini sangat bersyukur ketika batik laku terjual. Dengan doa dan kerelaan serta keikhlasan yang tulus untuk membantu perajin di era pandemi ini, para pengurus YBI bergantian jualan online dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Empat hari jualan batik online, penjualan melebihi Rp100 juta. Semoga berkah buat perajin batik,” kata Coreta.
(***/srisurya)