PINELENG – Kapolsek Pineleng beserta puluhan anak buahnya bersenjata lengkap mendatangi warga yang berjaga-jaga di lokasi lubang tower SUTT dan menyampaikan bahwa berdasarkan perintah Kapolda Sulut, polisi di instruksikan mengawal kelanjutan pembangunan tower SUTT.
Wargapun langsung bereaksi menolak dan mempertanyakan mana ijin tower SUTT. Alfons Mangewa (40 thn), yang sudah tinggal di kompleks BTN Wale Pineleng sejak tahun 1984 memimpin warga dan berhadapan langsung dengan Kapolsek Pineleng memprotes tindakan polisi yang seharusnya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat, bukan melindungi PLN yang justru terbukti melanggar aturan, hukum dan undang-undang.
Seluruh warga Wale Pineleng mendatangi lokasi tower SUTT dan siap berhadapan dengan polisi bersenjata lengkap untuk “melawan” kesewenang-wenangan dan arogansi polisi.
Bahkan Mangewa menyatakan sikap siap mati di lubang SUTT saat ini juga jika polisi memaksakan kemauan PLN. Seluruh warga juga ikut menyatakan sikap siap mati saat ini juga di lokasi tower SUTT jika di tanah Minahasa di Provinsi Sulawesi Utara sudah tidak ada lagi hukum.
“Mana PLN? Mana Hukum Tua Pineleng Satu? Kenapa polisi jadi kakitangan PLN berhadapan dengan warga?” teriak sejumlah warga tadi pagi, yang sudah habis kesabaran karena hampir 2 tahun terus dizolimi oleh PLN.
Sementara semen sudah dicampur oleh pekerja PLN dan siap untuk mendapatkan perintah mulai kerja dari polisi yang justru bertugas membela kepentingan PLN yang sudah terbukti melanggar hukum, aturan dan undang-undang.
Semakin banyak warga yang berdatangan di lokasi tower SUTT, bahkan dari keluarga dekat wargapun ikut berdatangan ke lokasi turut mendukung perjuangan warga Wale Pineleng.
“Kami tidak akan mundur! Hari ini juga semua lubang harus ditutup!” teriak sejumlah warga yg emosi.
Melihat tindakan nekad warga yang semakin banyak berdatangan di lokasi SUTT, Kapolsek Pineleng, AKP Matius Amiman mengambil langkah untuk mempertemukan perwakilan warga Wale Pineleng dengan Kapolresta Manado.
Sambil menunggu hasil pertemuan tersebut, polisi dan warga tetap berjaga-jaga di lokasi tower SUTT, sementara pekerja PLN terus sibuk mempersiapkan pekerjaan pengecoran lubang tower SUTT. (*jry)
PINELENG – Kapolsek Pineleng beserta puluhan anak buahnya bersenjata lengkap mendatangi warga yang berjaga-jaga di lokasi lubang tower SUTT dan menyampaikan bahwa berdasarkan perintah Kapolda Sulut, polisi di instruksikan mengawal kelanjutan pembangunan tower SUTT.
Wargapun langsung bereaksi menolak dan mempertanyakan mana ijin tower SUTT. Alfons Mangewa (40 thn), yang sudah tinggal di kompleks BTN Wale Pineleng sejak tahun 1984 memimpin warga dan berhadapan langsung dengan Kapolsek Pineleng memprotes tindakan polisi yang seharusnya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat, bukan melindungi PLN yang justru terbukti melanggar aturan, hukum dan undang-undang.
Seluruh warga Wale Pineleng mendatangi lokasi tower SUTT dan siap berhadapan dengan polisi bersenjata lengkap untuk “melawan” kesewenang-wenangan dan arogansi polisi.
Bahkan Mangewa menyatakan sikap siap mati di lubang SUTT saat ini juga jika polisi memaksakan kemauan PLN. Seluruh warga juga ikut menyatakan sikap siap mati saat ini juga di lokasi tower SUTT jika di tanah Minahasa di Provinsi Sulawesi Utara sudah tidak ada lagi hukum.
“Mana PLN? Mana Hukum Tua Pineleng Satu? Kenapa polisi jadi kakitangan PLN berhadapan dengan warga?” teriak sejumlah warga tadi pagi, yang sudah habis kesabaran karena hampir 2 tahun terus dizolimi oleh PLN.
Sementara semen sudah dicampur oleh pekerja PLN dan siap untuk mendapatkan perintah mulai kerja dari polisi yang justru bertugas membela kepentingan PLN yang sudah terbukti melanggar hukum, aturan dan undang-undang.
Semakin banyak warga yang berdatangan di lokasi tower SUTT, bahkan dari keluarga dekat wargapun ikut berdatangan ke lokasi turut mendukung perjuangan warga Wale Pineleng.
“Kami tidak akan mundur! Hari ini juga semua lubang harus ditutup!” teriak sejumlah warga yg emosi.
Melihat tindakan nekad warga yang semakin banyak berdatangan di lokasi SUTT, Kapolsek Pineleng, AKP Matius Amiman mengambil langkah untuk mempertemukan perwakilan warga Wale Pineleng dengan Kapolresta Manado.
Sambil menunggu hasil pertemuan tersebut, polisi dan warga tetap berjaga-jaga di lokasi tower SUTT, sementara pekerja PLN terus sibuk mempersiapkan pekerjaan pengecoran lubang tower SUTT. (*jry)