Minut, BeritaManado.com – Tumpukan sampah di ruas jalan protokol Kabupaten Minahasa Utara (Minut) mencuri perhatian masyarakat.
Pasalnya sampah-sampah tersebut sudah berminggu-minggu tidak diangkat sehingga lokasi jalan utama pun tak beda dengan Tempat Pembuangan Umum (TPU) sampah.
Legislator Minut Azhar menyoroti masalah ini dan langsung menghubungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Minut.
Wah, Ada Jatah Rp1,7 M untuk Polres Minut di APBD 2020
Warga Menjerit Butuh Makan, Polres Minut Pakai Rp1,7 M APBD untuk Rehab Ruangan
Bukan Hanya Proyek Rp1,7 M, Ini 6 PL yang Diterima Polres Minut Sepanjang Februari 2020
Rupanya Azhar mendapat jawaban cukup mencengangkan.
Anggaran DLH telah habis digeser Bupati Vonnie Panambunan untuk penanganan COVID-19.
“Penjelasan dari Sekretaris DLH Minut, DLH sekarang punya 6 unit mobil angkut, tapi belum bisa dioperasikan karena habis minyak. Biaya operasional ini digeser untuk rasionalisasi anggaran COVID-19,” kata Azhar mengulang pernyataan Sekretaris DLH Minut Frederik Tulengkey, Jumat (5/6/2020).
Lanjut Azhar, biaya pembelian dexlite sebesar Rp30-40 juta per bulan untuk mengoperasikan armada sampah.
“Besar anggaran minyak ini karena mereka (plat merah, red) harus beli dexlite. Lagi dicari solusi untuk mengatasi masalah ini,” lanjut Azhar.
Sementara itu, kebijakan menggeser anggaran pembelian bensin di DLH Minut kembali dipertanyakan masyarakat.
“Kalau saya tidak wajar jika dana BBM yang sangat urgent digeser karena sangat penting juga buat kepentingan umum. Dana COVID-19 kan bisa diambil dari dana dana yang tidak terlalu penting. Jika dana tersebut digeser, instansi tersebut masa bodoh dan tidak ada inisiatif untuk menangani permasalahan sampah di Minut ini,” ujar Billy Barantian, warga Minut.
(Finda Muhtar)