Manado, BeritaManado.com – Terpilihnya Desa Budo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) sebagai juara 1 pada kategori digital dan kreatif memberi kebanggaan tersendiri bagi warga desanya.
Apalagi, penghargaan tersebut diterima dalam ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang digelar pada Minggu (30/10/20220) lalu di Gedung Sapta Pesona Jakarta.
Direktur Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Wisata Budo Hany Lourens Singa mengatakan, prestasi tersebut merupakan hasil perjuangan seluruh masyarakat desa bersama dengan pemerintah desa, seluruh unsur kelembagaan didalamnya ada Bumdes, pokdarwis, karang taruna, TP-PKK dan badan permasyarakatan desa dan Politeknik Negeri Manaado.
“Itu sebabnya ini memang dikatakan kebanggaan bagi kami karena ternyata jerih payah kami bisa diapresiasi oleh pemerintah pusat terlebih khusus Kemenparekraf,” ujar Hany kepada BeritaManado.com di dermaga Budo, Rabu (2/11/2022).
Namun kata Hany, penghargaan ini juga merupakan pemicu semangat bagi masyarakat Desa Budo, di mana pencapaian ini tidak boleh membuat semua pihak terlena.
“Tapi ini jadi cambuk ke depan bahwa dengan dikenalnya kita secara nasional, maka kita harus berinovasi membenahi diri apalagi dalam dunia pariwisata itu tetap harus terus ada peruubahan-perubahan,” kata Hany.
Itu sebabnya saat ini, Desa Wisata Budo sedang dalam pengembangan dalam hal sarana prasana dan sumber daya manusia (SDM).
Untuk penambahan fasilitas sarana prasana, saat ini sedang dibangun 2 unit homestay yang merupakan CSR dari Pelindo dan akan selesai dalam waktu dekat.
Sementara, 10 unit homestay dan tempat pertemuan juga akan segera dibangun, dibantu oleh PUPR sehingga untuk realisasinya masih menunggu proses yang ada.
“Semua dikelola oleh Bumdes jadi pemanfaatannya dikembalikan lagi ke masyarakat desa,” ungkap Hany.
Jelang akhir tahun 2022 ini, Hany pun mengungkapkan ada sedikit penurunan jumlah kunjungan yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya cuaca ekstrim, gangguan keamanan yang sempat ada di Kota Manado dan dibukanya sejumlah destinasi baru di wilayah Manado dan sekitarnya.
“Tapi di akhir tahun 2022 ini kami mempersiapkan diri untuk berbenah, optimis untuk menyambut 2023. Kami pun sedang mengembangkan diri untuk siap menyambut tamu mancanegara. Kami sementara memikirkan dan menyiapkan itu karena tentu harus siap dari segi bahasa, tempat termasuk homestay dan kearifan lokal yang harus diangkat,” pungkas Hany.
(srisurya)