MANADO – Waktu lalu sempat salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) yang duduk di Komisi IV yaitu Benny Rhamdani mengatakan, “Jika ingin mati, masuklah ke Rumah Sakit Malalayang”, karena disesalkan, banyak terjadinya mall praktek di RS Prof. Kandou Malalayang. Sehingga para pasien yang inginkan sakitnya sembuh, malahan banyak yang meninggal dan ada juga yang mengalami kelumpuhan.
Terkait dengan hal itu, Taufik Tumbelaka, aktifis Sulut ini juga menyoroti Rumah Sakit Prof. Kandou Malalayang, dengan hal yang lain. Kali ini disoroti Tumbelaka tentang banyaknya “mafia” obat yang terjadi di rumah sakit tersebut.
“Bukan hanya mall praktik yang terkenal di RS Prof. Kandou, ada juga terjadi disana tentang penjualan obat dari rumah sakit kepada pasian terindikasi obat yang sudah dipakai lalu dijual kembali kepada pasien lain alias “ Obat Bekas”, ujar Tumbelaka.
Lebih lanjut dikatakan Tumbelaka, kejadian mafia obat di rumah sakit Prof. Kandou sudah berjalan beberapa tahun belakangan ini, namun para pasien yang datang berobat disana belum tahu yang dibuat para mafia obat ini.
“Nanti belakangan ini banyak pasien yang tahu obat yang mereka pakai adalah obat bekas, dan saya bisa buktikan kalau pasien-pasien yang pernah memakai obat bekas ini bisa memberikan saksi yang mereka alami, untuk itu saya harapkan instansi terkait yang menangani RS Prof. Kandou dapat bertindak tegas dengan adanya hal ini,” tandas Tumbelaka. (is)