Manado – Pengamat politik, Taufik Tumbelaka, tidak sepakat pendapat kemenangan PDI-Perjuangan dalan 2 Pemilu terakhir yakni Pemilu 2014 dan 2019 merupakan efek ekor jas Jokowi.
Menurut Taufik Tumbelaka, kemenangan PDI-Perjuangan merupakan hasil jerih payah seluruh pengurus dan kader ideologis yang memiliki semangat kuat.
“Kepemimpinan ibu Mega tak diragukan. Semangat ideologi melekat dan rasa memiliki kader PDIP sangat kuat,” ujar Taufik Tumbelaka kepada BeritaManado.com, Kamis (18/4/2019) sore.
Lanjut Taufik Tumbelaka, Presiden Jokowi merupakan kader PDI-Perjuangan hasil dari mekanisme kerja profesional partai secara berjenjang.
“Artinya Jokowi itu asli kader PDIP. Justru partai-partai lain yang kena efek ekor jas Jokowi seperti Partai Nasdem, Golkar, PKB dan PPP, tapi paling kena efek adalah Nasdem,” tandas mantan aktivis UGM ini.
Bantahan Taufik Tumbelaka dibuktikan dengan data perolehan suara PDI-Perjuangan pada 3 Pemilu awal setelah era reformasi sebelum kiprah Jokowi di tingkat nasional.
Urai Tumbelaka, pada Pemilu legislatif 1999 PDI-Perjuangan menang 33,74 persen suara. Pemilu 2004 PDI-Perjuangan yang dikalahkan Partai Golkar meraih 18,23 persen. Kemudia pada Pemilu 2009 PDIP berada di peringkat 3 di bawah Partai Demokrat dan Partai Golkar masih mampu meraup 14,03 persen suara.
“Artinya jika mengambil posisi kalah pada Pemilu 2009 perolehan 14,03 persen suara PDIP masih di atas Golkar dan Gerindra pada Pemilu 17 April 2019 kemarin berdasarkan hasil quick count. Kemenangan PDIP merupakan hasil kerja bersama-sama seluruh kader,” tukas Tumbelaka.
Diketahui, hasil hitung cepat Pemilu 2019 seluruh lembaga survei menempatkan PDI-Perjuangan berada di peringkat pertama perolehan suara partai politik di kisaran 20 persen.
Kemenangan PDI-Perjuangan merupakan kali ke-tiga selama penyelenggaraan Pemilu legislatif era reformasi semenjak 1999 hingga 2019.
PDI-Perjuangan menang Pemilu 1999, 2014 dan 2019. Di dua gelaran lainnya yakni Pemilu 2004 PDI-Perjuangan di peringkat 2 setelah Partai Golkar. Pemilu 2009 peringkat 3 di bawah Partai Demokrat dan Partai Golkar.
(JerryPalohoon)