MANADO – Peristiwa pemerkosaan, dan pembunuhan sadis yang diduga dilakukan oknum Sat Pol PP Minsel, berinisial WW alias Winsi, terhadap korban, Lindi Melissa Pandoh, staf Disparbud Minsel, terus dibicarakan banyak kalangan.
Termasuk menjadi bahan diskusi di grub blackberry massenger (bbm) Justitia Societas, Jumat (21/1/2012).
Dalam perbincangan itu, semua anggota grup sepakat bahwa ini merupakan perbuatan biadab, yang harus dihukum sesuai ketentuan, dan perundang-undangan.
Hanya menurut Lana Lengkong, ini menjadi satu pertanyaan besar. Apa yang harus diubah? Khotbah pemuka agama, spiritual setiap orang, atau memang manusianya.
Lengkong menambahkan, secara neurologis ilmiah diutarakan bahwa ada gilanya.
”Hanya karena ada kewarasan dalam diri manusia, sehingga dia mempertimbangkan dengan bijaksana untuk tidak melakukan kejahatan, ” ujarnya.
Sedangkan Stefan Obadja Voges (Stevo), mengatakan, secara teori, setiap orang berpotensi melakukan kejahatan. Karena di dalam dirinya sudah ada potensi-potensi jahat.
”Cuma seberapa besar orang itu bisa meredam potensi jahat itu. Nah itu akan ditentukan oleh norma-norma yang dipahami setiap orang, tentu akan menuntun dia melakukan hal baik, ” kata Stefan.
(del)
MANADO – Peristiwa pemerkosaan, dan pembunuhan sadis yang diduga dilakukan oknum Sat Pol PP Minsel, berinisial WW alias Winsi, terhadap korban, Lindi Melissa Pandoh, staf Disparbud Minsel, terus dibicarakan banyak kalangan.
Termasuk menjadi bahan diskusi di grub blackberry massenger (bbm) Justitia Societas, Jumat (21/1/2012).
Dalam perbincangan itu, semua anggota grup sepakat bahwa ini merupakan perbuatan biadab, yang harus dihukum sesuai ketentuan, dan perundang-undangan.
Hanya menurut Lana Lengkong, ini menjadi satu pertanyaan besar. Apa yang harus diubah? Khotbah pemuka agama, spiritual setiap orang, atau memang manusianya.
Lengkong menambahkan, secara neurologis ilmiah diutarakan bahwa ada gilanya.
”Hanya karena ada kewarasan dalam diri manusia, sehingga dia mempertimbangkan dengan bijaksana untuk tidak melakukan kejahatan, ” ujarnya.
Sedangkan Stefan Obadja Voges (Stevo), mengatakan, secara teori, setiap orang berpotensi melakukan kejahatan. Karena di dalam dirinya sudah ada potensi-potensi jahat.
”Cuma seberapa besar orang itu bisa meredam potensi jahat itu. Nah itu akan ditentukan oleh norma-norma yang dipahami setiap orang, tentu akan menuntun dia melakukan hal baik, ” kata Stefan.
(del)