Bitung – Wakil Wali (Wawali) Kota Bitung, Maurits Mantiri mengintruksikan para camat, lurah, pala dan RT untuk aktif mensosialisasikan kepada warga agar tak melakukan pembakaran lahan.
Mengingat kata Wawali, kondisi cuaca kemarau saat ini sangat mumudahkan api merambat jika warga melakukan pembakaran lahan untuk tujuan membersihkan kebun.
“Perangkat kecamatan harus pro aktif mensosialisasikan ini kepada warga untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” katanya, Minggu (16/09/2018).
Dirinya berharap, warga bisa paham dengan larangan tidak melakukan pembakaran lahan saat ini, karena memang kondisinya sangat rentan dan sudah banyak contoh nyata pembakaran lahan mengancam pemukiman hingga kawasan hutan.
“Mari kita cegah bersama kebakaran lahan dengan tak melakukan pembakaran,” katanya.
Sementara itu, sesuai data Sapol PP Pemkot Bitung, memasuki bulan September jumlah kebakaran lahan mengalami peningkatan signifikan akibat cuaca panas.
“Dalam bulan ini sudah ada 25an kebakaran lahan dan hampir setiap hari ada tiga hingga empat kali kebakaran lahan,” kata Adri.
Akibatnya kata dia, pihaknya harus terus stand by 1×24 jam untuk mengantisipasi api merambat luas akibat kebakaran lahan.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan BPBD dan Manggala Agni setiap ada laporan kebakaran lahan. Dan ironinya, dari jumlah kebakaran lahan itu pemicunya ada unsur kesengajaan,” katanya.
(abinenobm)
Bitung – Wakil Wali (Wawali) Kota Bitung, Maurits Mantiri mengintruksikan para camat, lurah, pala dan RT untuk aktif mensosialisasikan kepada warga agar tak melakukan pembakaran lahan.
Mengingat kata Wawali, kondisi cuaca kemarau saat ini sangat mumudahkan api merambat jika warga melakukan pembakaran lahan untuk tujuan membersihkan kebun.
“Perangkat kecamatan harus pro aktif mensosialisasikan ini kepada warga untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” katanya, Minggu (16/09/2018).
Dirinya berharap, warga bisa paham dengan larangan tidak melakukan pembakaran lahan saat ini, karena memang kondisinya sangat rentan dan sudah banyak contoh nyata pembakaran lahan mengancam pemukiman hingga kawasan hutan.
“Mari kita cegah bersama kebakaran lahan dengan tak melakukan pembakaran,” katanya.
Sementara itu, sesuai data Sapol PP Pemkot Bitung, memasuki bulan September jumlah kebakaran lahan mengalami peningkatan signifikan akibat cuaca panas.
“Dalam bulan ini sudah ada 25an kebakaran lahan dan hampir setiap hari ada tiga hingga empat kali kebakaran lahan,” kata Adri.
Akibatnya kata dia, pihaknya harus terus stand by 1×24 jam untuk mengantisipasi api merambat luas akibat kebakaran lahan.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan BPBD dan Manggala Agni setiap ada laporan kebakaran lahan. Dan ironinya, dari jumlah kebakaran lahan itu pemicunya ada unsur kesengajaan,” katanya.
(abinenobm)