Jimmy Kowaas dan Didi Sjafii
Manado – Berdasarkan Informasi yang menyebutkan kursi Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (PD) Pasar Manado yang saat ini dijabat Didi Sjafii kembali diambil alih Jimmy Kowaas menuai pertanyaan besar anggota DPRD Kota Manado Markho Tampi.
Pasalnya, Kowaas yang sebelumnya mantan Dirut PD Pasar Manado digantikan Sjafii, diduga lengser karena terbelit sejumlah persoalan yang diantaranya desakan pedagang, gaji karyawan tak terbayar dan sejumlah masalah lainnya.
“Kalau benar Sjafii diganti, itu keputusan baik. Karena Sjafii sendiri memang gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai Dirut PD Pasar. Tapi persoalannya, kenapa Kowaas yang kembali menjabat,” kata Tampi, sembari mengaku bingung dengan mekanisme penempatan pejabat dilingkungan pemerintah Kota Manado.
Tampi pun mengkritisi soal penempatan jabatan yang berkutat pada pejabat yang diduga bermasalah, tapi kembali dipercayakan sebuah jabatan stategis pada SKPD maupun Perusahaan Daerah.
“Soal pergantian pejabat merupakan wewenang penuh Walikota selaku pemangku kebijakan. Hanya saja, apakah di pemerintah kota sudah tidak ada orang lain lagi, sehingga muka-muka lama yang kembali diberikan jabatan. Buktinya, Kadis Tata Kota (Kadistakot) yang belum lama diganti, eh dibalikkan lagi ke pejabat lama. Sekarang hal serupa juga terjadi di PD Pasar,” tutur Tampi.
Politisi PDIP ini pun menilai dengan adanya sistem rotasi pejabat dilingkungan pemerintah kota semacam ini, tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang ada di setiap SKPD maupun PD Pasar.
“Pergantian dilakukan pastinya karena pejabat lama tidak mampu menjankan tugas sebagaimana yang diharapkan. Kalau pejabat itu-itu saja yang di geser kesana-kemari, pastinya tidak ada masalah yang dapat diselesaikan. Apalagi, pejabat itu pernah dilengser karena menimbulkan masalah saat menjabat. Sebaiknya dipertimbangkan kembali, tanpa mengurangi kewenangan eksekutif,” tandasnya. (leriandokambey)
Jimmy Kowaas dan Didi Sjafii
Manado – Berdasarkan Informasi yang menyebutkan kursi Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (PD) Pasar Manado yang saat ini dijabat Didi Sjafii kembali diambil alih Jimmy Kowaas menuai pertanyaan besar anggota DPRD Kota Manado Markho Tampi.
Pasalnya, Kowaas yang sebelumnya mantan Dirut PD Pasar Manado digantikan Sjafii, diduga lengser karena terbelit sejumlah persoalan yang diantaranya desakan pedagang, gaji karyawan tak terbayar dan sejumlah masalah lainnya.
“Kalau benar Sjafii diganti, itu keputusan baik. Karena Sjafii sendiri memang gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai Dirut PD Pasar. Tapi persoalannya, kenapa Kowaas yang kembali menjabat,” kata Tampi, sembari mengaku bingung dengan mekanisme penempatan pejabat dilingkungan pemerintah Kota Manado.
Tampi pun mengkritisi soal penempatan jabatan yang berkutat pada pejabat yang diduga bermasalah, tapi kembali dipercayakan sebuah jabatan stategis pada SKPD maupun Perusahaan Daerah.
“Soal pergantian pejabat merupakan wewenang penuh Walikota selaku pemangku kebijakan. Hanya saja, apakah di pemerintah kota sudah tidak ada orang lain lagi, sehingga muka-muka lama yang kembali diberikan jabatan. Buktinya, Kadis Tata Kota (Kadistakot) yang belum lama diganti, eh dibalikkan lagi ke pejabat lama. Sekarang hal serupa juga terjadi di PD Pasar,” tutur Tampi.
Politisi PDIP ini pun menilai dengan adanya sistem rotasi pejabat dilingkungan pemerintah kota semacam ini, tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang ada di setiap SKPD maupun PD Pasar.
“Pergantian dilakukan pastinya karena pejabat lama tidak mampu menjankan tugas sebagaimana yang diharapkan. Kalau pejabat itu-itu saja yang di geser kesana-kemari, pastinya tidak ada masalah yang dapat diselesaikan. Apalagi, pejabat itu pernah dilengser karena menimbulkan masalah saat menjabat. Sebaiknya dipertimbangkan kembali, tanpa mengurangi kewenangan eksekutif,” tandasnya. (leriandokambey)