TOMOHON-Belum lama ini, warga masyarakat di Kelurahan Tondangow Kecamatan Tomohon Selatan dikejutkan dengan suara ledakan keras yang disinyalir bersumber dari salah satu sumur yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy ( PT PGE) area Lahendong. Akibatnya, warga menjadi panik dan khawatir akan membahayakan nyawa mereka seperti para lansia yang shock akibat suara ledakan tersebut.
Kepada sejumlah wartawan baik cetak dan eletronik, Bobby Waworuntu salah satu warga Kelurahan Tondangow menuturkan bahwa bunyi ledakan sangat keras yang diduga kuat berasal dari pecahnya salah satu pipa akibat tekanan yang besar. “Paling PGE akan bilang bukan pipa yang meledak. Namun kami yakin yang meledak itu adalah pipa akibat tekanan besar,” ujarnya.
Dikatakannya, setelah ledakan, langsung diikuti keluarnya uap belerang yang begitu menyengat sehingga menyebabkan warga kesulitan bernapas. “Kondisi ini membuat kami panik dan sulit bernapas. Kalau seperti ini terus, jelas yang kami khawatirkan adalah kesehatan yang terancam. Oleh sebab itu, kami akan mengirimkan surat ke Presiden SBY serta kementerian terkait untuk menyampaikan keluhan kami tentang kegiatan PGE yang justru merugikan kami,” terangnya.
Terkait hal tersebut, PT PGE saat dikonfirmasi melalui humasnya Arie Turangan membantah ledakan di sumur. “Namun untuk jelasnya coba hubungi Pak Agung untuk lebih jelasnya. Beliau salah satu petugas lapangan,” tukas Turangan. “Sumber ledakan bukan dari pipa. Tapi di salah satu sumur saat pengeluaran tekanan uap yang berlebih. Tidak membahayakan warga,” ungkap Agung saat dihubungi. (iker)
TOMOHON-Belum lama ini, warga masyarakat di Kelurahan Tondangow Kecamatan Tomohon Selatan dikejutkan dengan suara ledakan keras yang disinyalir bersumber dari salah satu sumur yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy ( PT PGE) area Lahendong. Akibatnya, warga menjadi panik dan khawatir akan membahayakan nyawa mereka seperti para lansia yang shock akibat suara ledakan tersebut.
Kepada sejumlah wartawan baik cetak dan eletronik, Bobby Waworuntu salah satu warga Kelurahan Tondangow menuturkan bahwa bunyi ledakan sangat keras yang diduga kuat berasal dari pecahnya salah satu pipa akibat tekanan yang besar. “Paling PGE akan bilang bukan pipa yang meledak. Namun kami yakin yang meledak itu adalah pipa akibat tekanan besar,” ujarnya.
Dikatakannya, setelah ledakan, langsung diikuti keluarnya uap belerang yang begitu menyengat sehingga menyebabkan warga kesulitan bernapas. “Kondisi ini membuat kami panik dan sulit bernapas. Kalau seperti ini terus, jelas yang kami khawatirkan adalah kesehatan yang terancam. Oleh sebab itu, kami akan mengirimkan surat ke Presiden SBY serta kementerian terkait untuk menyampaikan keluhan kami tentang kegiatan PGE yang justru merugikan kami,” terangnya.
Terkait hal tersebut, PT PGE saat dikonfirmasi melalui humasnya Arie Turangan membantah ledakan di sumur. “Namun untuk jelasnya coba hubungi Pak Agung untuk lebih jelasnya. Beliau salah satu petugas lapangan,” tukas Turangan. “Sumber ledakan bukan dari pipa. Tapi di salah satu sumur saat pengeluaran tekanan uap yang berlebih. Tidak membahayakan warga,” ungkap Agung saat dihubungi. (iker)