Manado – Kondisi jalan yang rusak di sepnjang Jalan Piere Tendean Boulevard Manado memang tidak terlalu parah. Namun hal itu sudah cukup untuk mencoreng citra Kota Manado sebagai kota ekowisata. Kondisi tersebut berdasarkan pantauan BeritaManado, Rabu (19/3/2014) dari kompleks Bank Sulut hingga kawasan Mega Mas.
Jika dibandingkan dengan kiblat pariwisata Indonesia yaitu Bali, di semua titik yang merupakan pusat destinasi wisata tidak ada satu ruas jalan yang berlubang. Tidak heran jika Bali sangat nyaman bagi kunjungan wisatawan nasional maupun mancanegara. Jadi jika pariwisata mau maju, segera benahi infrastruktur jalan yang ada.
“Infrastruktur jalan merupakan salah satu sub sistem dalam kepariwisataan yang harus mendapat perhatian khusus pemerintah. Jika memang Boulevard merupakan tanggung jawab Pemprov Sulut, maka jangan biarkan kondisi tersebut berlarut-larut. Karena sehebat apapun pemeirntah mempromosikan Sulut, tetap hasilnya tidak akan maksimal jika kondisi jalan saja tidak bersahabat,” ungkap pengamat pariwisata Drevy Malalantang. (Frangki Wullur)
Manado – Kondisi jalan yang rusak di sepnjang Jalan Piere Tendean Boulevard Manado memang tidak terlalu parah. Namun hal itu sudah cukup untuk mencoreng citra Kota Manado sebagai kota ekowisata. Kondisi tersebut berdasarkan pantauan BeritaManado, Rabu (19/3/2014) dari kompleks Bank Sulut hingga kawasan Mega Mas.
Jika dibandingkan dengan kiblat pariwisata Indonesia yaitu Bali, di semua titik yang merupakan pusat destinasi wisata tidak ada satu ruas jalan yang berlubang. Tidak heran jika Bali sangat nyaman bagi kunjungan wisatawan nasional maupun mancanegara. Jadi jika pariwisata mau maju, segera benahi infrastruktur jalan yang ada.
“Infrastruktur jalan merupakan salah satu sub sistem dalam kepariwisataan yang harus mendapat perhatian khusus pemerintah. Jika memang Boulevard merupakan tanggung jawab Pemprov Sulut, maka jangan biarkan kondisi tersebut berlarut-larut. Karena sehebat apapun pemeirntah mempromosikan Sulut, tetap hasilnya tidak akan maksimal jika kondisi jalan saja tidak bersahabat,” ungkap pengamat pariwisata Drevy Malalantang. (Frangki Wullur)