Manado, BeritaManado.com — Perekonomian Sulawesi Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2023 mencapai Rp42,56 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp25,29 triliun.
Data tersebut dirilis secara resmi oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) pada Senin (7/8/2023) secara hybrid, dipimpin langsung oleh Kepala BPS Sulut Asim Saputra, SST., M.Ec.Dev.
Asim menjelaskan, ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 6,28 persen (y-on-y).
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh 16,54 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga dengan pertumbuhan sebesar 8,91 persen.
Ekonomi Sulawesi Utara triwulan II-2023 juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,15 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, seluruh lapangan usaha tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib, yakni sebesar 36,54 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, seluruh komponen tumbuh positif pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh sebesar 36,43 persen.
“Secara kumulatif, ekonomi Sulawesi Utara semester I-2023 dibandingkan semester I-2022 tumbuh sebesar 5,79 persen,” ungkap Asim.
Untuk triwulan II-2023 dibanding triwulan II-2022 (y-on-y) yang tumbuh sebesar 6,28 persen, secara umum, hampir semua lapangan usaha tumbuh positif, kecuali lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi sedalam 6,94 persen.
Beberapa lapangan usaha yang mendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 ini diantaranya Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (16,54 persen), Transportasi dan Pergudangan (13,08 persen), serta Jasa Pendidikan (13,06 persen).
“Realisasi belanja pemerintah mengalami peningkatan yang signifikan pada triwulan ini dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu karena adanya pembayaran gaji ke-13 dan ke 14, Tunjangan Hari Raya (THR), serta Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk ASN. Selain itu, belanja modal juga meningkat ditandai dengan banyaknya realisasi proyek-proyek strategis yang dilakukan, baik yang didanai oleh APBN maupun APBD,” jelas Asim.
Selanjutnya, pertumbuhan lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan ditopang oleh tingginya pergerakan penumpang transportasi umum, baik angkutan darat, laut, dan udara, sejalan dengan adanya cuti bersama hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Paskah, dan libur sekolah.
Sedangkan pertumbuhan positif pada lapangan usaha Jasa Pendidikan didorong oleh adanya momen kenaikan kelas dan kelulusan siswa.
Selain itu, telah dibukanya pendaftaran murid dan mahasiswa baru untuk semua jenjang pendidikan dari TK hingga Universitas juga mendorong pertumbuhan lapangan usaha ini
Struktur perekonomian Sulawesi Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2023 didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Industri Pengolahan; dan Konstruksi, dengan share masing-masing sebesar 20,11 persen; 13,51 persen; 11,94 persen; 10,61 persen; dan 10,35 persen.
Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sulawesi Utara mencapai 66,52 persen. Jika ditinjau dari masing-masing sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara triwulan II-2023 (y-on-y), lapangan usaha Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 1,15 persen, diikuti Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 1,14 persen, serta Transportasi dan Pergudangan sebesar 1,08 persen.
(srisurya)