TOMOHON, beritamanado.com – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE bersama Kepala BNN Komjen Pol Drs Budi Waseso SH MH di sela-sela peringatan Hardiknas di Kota Tomohon melaksanakan penandatanganan MoU anti narkoba disaksikan Walikota Jimmy Eman SE Ak dan Wakil Walikota Tomohon Syerly Sompotan bersama jajaran pemerintah kota, Senin (02/05/2016).
Walikota Jimmy Eman SE Ak mengatakan, Kota Tomohon sukses menggelar berbagai hajatan besar di tahun ini yakni peresmian Kawasan Tertib Lalulintas (KTL), Jaksa Masuk Sekolah dan Hardiknas Tingkat Provinsi Sulawesi Utara dan juga menghadirkan Kepala BNN Komjen Pol Drs Budi Waseso SH MH. Selanjutnya Eman mengungkapkan prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh sekolah-sekolah yang telah menerima piagam penghargaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai sekolah terbaik dengan segudang prestasi-prestasi yang telah ditorehkan oleh para siswa dan guru dan juga meninformasikan pelaksanaan TIFF 2016 Agustus nanti sekaligus mengundang Budi Waseso di iven internasional ini.
Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengaku salut dan bangga atas dilaksanakannya deklarasi dan pelantikan siswa pegiat anti narkoba serta pencanangan gerakan anti Narkoba se-Sulawesi Utara. “Perekembangan zaman seiring kemajuan teknologi telah membawa tindak kejahatan narkoba pada tataran kejahatan yang terorganisir dan semakin maju dalam berbagai modus operandi. Akibatnya tindak kejahatan serta penyalahgunaan narkoba semakin masif. Di Sulawesi Utara saat ini sesuai data dari BNN telah terjadi peningkatan jumlah penyalahguna dari 38.307 tahun 2014 menjadi 42.876 di tahun 2015, hal ini sangat mengkawatirkan dan masuk sepuluh besar pengguna narkoba di Indonesia. Disamping itu 734 orang menjadi pasien rehabilitasi narkoba, ironisnya 70 persen diantaranya pelajar yang terdiri dari 40 persen siswa SMP dan 30 persen siswa SMA sementara di kalangan mahasiswa jumlahnya berkisar lima persen, pekerja 15 persen dan pengangguran 10 persen,” gubernur.
Menyikapi hal ini, Dondokambey mengatakan harus lebih ofensif, lebih ambisius, lebih aktif dan terus berinisiatif melakukan langkah-langkah koordinasi serta strategis implementatif dalam mencegah dan memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkoba. “Melalui momentum ini saya mengajak segenap komponen masyarakat Sulawesi Utara untuk bersama-sama dengan pemerintah dan BNN mentransformasikan segala bentuk potensi dan sumber daya yang dimiliki dalam upaya menangani, mencegah dan merehabilitasi serta memberantas tindak kejahatan narkoba guna kesinambungan masa depan daerah dan bangsa Indonesia,” tuturnya. (ray)
TOMOHON, beritamanado.com – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE bersama Kepala BNN Komjen Pol Drs Budi Waseso SH MH di sela-sela peringatan Hardiknas di Kota Tomohon melaksanakan penandatanganan MoU anti narkoba disaksikan Walikota Jimmy Eman SE Ak dan Wakil Walikota Tomohon Syerly Sompotan bersama jajaran pemerintah kota, Senin (02/05/2016).
Walikota Jimmy Eman SE Ak mengatakan, Kota Tomohon sukses menggelar berbagai hajatan besar di tahun ini yakni peresmian Kawasan Tertib Lalulintas (KTL), Jaksa Masuk Sekolah dan Hardiknas Tingkat Provinsi Sulawesi Utara dan juga menghadirkan Kepala BNN Komjen Pol Drs Budi Waseso SH MH. Selanjutnya Eman mengungkapkan prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh sekolah-sekolah yang telah menerima piagam penghargaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai sekolah terbaik dengan segudang prestasi-prestasi yang telah ditorehkan oleh para siswa dan guru dan juga meninformasikan pelaksanaan TIFF 2016 Agustus nanti sekaligus mengundang Budi Waseso di iven internasional ini.
Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengaku salut dan bangga atas dilaksanakannya deklarasi dan pelantikan siswa pegiat anti narkoba serta pencanangan gerakan anti Narkoba se-Sulawesi Utara. “Perekembangan zaman seiring kemajuan teknologi telah membawa tindak kejahatan narkoba pada tataran kejahatan yang terorganisir dan semakin maju dalam berbagai modus operandi. Akibatnya tindak kejahatan serta penyalahgunaan narkoba semakin masif. Di Sulawesi Utara saat ini sesuai data dari BNN telah terjadi peningkatan jumlah penyalahguna dari 38.307 tahun 2014 menjadi 42.876 di tahun 2015, hal ini sangat mengkawatirkan dan masuk sepuluh besar pengguna narkoba di Indonesia. Disamping itu 734 orang menjadi pasien rehabilitasi narkoba, ironisnya 70 persen diantaranya pelajar yang terdiri dari 40 persen siswa SMP dan 30 persen siswa SMA sementara di kalangan mahasiswa jumlahnya berkisar lima persen, pekerja 15 persen dan pengangguran 10 persen,” gubernur.
Menyikapi hal ini, Dondokambey mengatakan harus lebih ofensif, lebih ambisius, lebih aktif dan terus berinisiatif melakukan langkah-langkah koordinasi serta strategis implementatif dalam mencegah dan memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkoba. “Melalui momentum ini saya mengajak segenap komponen masyarakat Sulawesi Utara untuk bersama-sama dengan pemerintah dan BNN mentransformasikan segala bentuk potensi dan sumber daya yang dimiliki dalam upaya menangani, mencegah dan merehabilitasi serta memberantas tindak kejahatan narkoba guna kesinambungan masa depan daerah dan bangsa Indonesia,” tuturnya. (ray)