Manado – Wah, Manado tampaknya mulai tak aman. Aksi pencurian dengan modus hipnotis mulai terjadi di Manado. Seperti dialami seorang dosen Fakultas Peternakan Unsrat berinisial HW.
Dirinya dicopet di mikrolet Jurusan Kampus. Uang dan ATM hilang, yakni ATM BRI sempat diambil 20 juta sementara ATM lainnya tidak bisa diambil karena korban dengan cepat memblokir.
Modusnya, pelaku yang diperkirakan berjumlah empat orang naik mikro, yang satu berakting batuk-batuk. Temannya pura-pura menghindari batuk dan menempel ke korban. Saat menempel itu pelaku mengambil dompet di dalam tas, yang anehnya sang sopir memerintahkan keempat penumpang turun di tengah jalan tepatnya di depan Rumah Sakit (RS) Pancaran Kasih karena alasan mengganggu penumpang lainnya.
Korban baru sadar kehilangan dompet saat turun di depan Toko Buku Gramedia. Ketika mau membayar mikro dia baru sadar uangnya telah dicopet. Diduga mereka adalah sindikat.
Menurut kornban dari dialeknya mereka bukan orang Manado, tapi orang luar daerah.
Menurut sumber BeritaManado di Fakultas Peternakan Unsrat, sampai saat ini korban belum melapor polisi.
“Peringatan bagi warga agar hati-hati di mikro. Ada akting batuk-batuk, teman pelaku yang lain akan menghindari batuk untuk supaya bisa dekat dengan korban,” ujar sejumlah mahasiswa Unsrat.
Hingga saat ini korban enggan melapor ke polisi. (*)
Manado – Wah, Manado tampaknya mulai tak aman. Aksi pencurian dengan modus hipnotis mulai terjadi di Manado. Seperti dialami seorang dosen Fakultas Peternakan Unsrat berinisial HW.
Dirinya dicopet di mikrolet Jurusan Kampus. Uang dan ATM hilang, yakni ATM BRI sempat diambil 20 juta sementara ATM lainnya tidak bisa diambil karena korban dengan cepat memblokir.
Modusnya, pelaku yang diperkirakan berjumlah empat orang naik mikro, yang satu berakting batuk-batuk. Temannya pura-pura menghindari batuk dan menempel ke korban. Saat menempel itu pelaku mengambil dompet di dalam tas, yang anehnya sang sopir memerintahkan keempat penumpang turun di tengah jalan tepatnya di depan Rumah Sakit (RS) Pancaran Kasih karena alasan mengganggu penumpang lainnya.
Korban baru sadar kehilangan dompet saat turun di depan Toko Buku Gramedia. Ketika mau membayar mikro dia baru sadar uangnya telah dicopet. Diduga mereka adalah sindikat.
Menurut kornban dari dialeknya mereka bukan orang Manado, tapi orang luar daerah.
Menurut sumber BeritaManado di Fakultas Peternakan Unsrat, sampai saat ini korban belum melapor polisi.
“Peringatan bagi warga agar hati-hati di mikro. Ada akting batuk-batuk, teman pelaku yang lain akan menghindari batuk untuk supaya bisa dekat dengan korban,” ujar sejumlah mahasiswa Unsrat.
Hingga saat ini korban enggan melapor ke polisi. (*)