Sangihe, BeritaManado.com — Pantai Embuhanga di Desa Petta Selatan menjadi salah satu destinasi wisata populer di Kecamatan Tabukan Utara (Tabut), Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Namun sangat miris, kondisi sekarang ini pantai berpasir putih tersebut sangat memprihatinkan.
Bagaimana tidak, pasca tertimpa bencana alam banjir dan tanah longsor pada tahun 2021 yang lalu, sehingga mengakibatkan beberapa rumah warga yang tertimbun hingga akses jalan dan jembatan yang terputus, belum ada tanda-tanda akan segera diperbaiki kembali.
Kapitalaung (Kepala Desa) Petta Selatan, Novrianto Sasikome kepada sejumlah wartawan mengaku bahwa sudah 5 bulan sejak musibah banjir dan tanah longsor pada tanggal 23 Desember 2021 laly, hingha saat ini belum ada penanganan lanjutan dari dinas terkait.
Sejauh ini kata Sasikome, pekerjaan yang sudah dilakukan hanya mengangkat material longsoran yang menutupi jalan agar supya kendaraan bisa keluar masuk desa Petta selatan khususnya yang di jalur pantai embuhanga.
“Bahkan ada tiga rumah yang tertimbun longsoran sampai saat ini belum digali dan di bersihkan.
Juga bantuan rumah darurat atau pun Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari dinas terkait tidak ada.
Jembatan penghubung Lindongan 1 dan 2 di jalur wisata pantai embuhanga juga masih putus dan belum di perbaiki. Mau di perbaiki pendanaannya lewat dana desa tapi tidak mencukupi dikarenakan terlalu besar anggaranya,” kata Sasikome
Sasikome juga mengungkapkan bahwa semenjak bencana terjadi sampai sekarang kunjungan wisata ke pantai Embuhanga menurun drastis karena pengunjung khawatir dengan kondisi jalan yang rusak dan licin sehingga dapat membahayakan pengunjung.
Terbukti berapa kali sudah terjadi kecelakaan baik roda dua atau roda empat
“Pemerintah Desa bersama maayarakat sudah melakukan pembersihan pantai dan sampah-sampah sisa bencana kemarin, rencana pembuatan tempat duduk dan Gazebo yang rusak oleh abrasi dan yang terutama pembersihan jalan dari longsoran karena setiap kali hujan tanah bekas longsoran terbawa lagi menutupi jln,” ungkapnya sembari akan mengupayakan lewat musdes untuk pengangkutan buangan Tanah longsoran yang akan di danai dari dana desa.
(Erick Sahabat)