Amurang – Tim penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) atau penghargaan dalam bidang tranportasi perkotaan diketuai Drs Firdaus Rasyad, selaku Kasubdid Jaringan Transportasi Perkotaan di Dirjen Perhubungan Darat, Kemenhub RI, melakukan turun langsung melihat dari dekat ketertiban lalu lintas atau transportasi darat di seputaran pusat kota Amurang, tidak terkecuali terminal tak luput dari amatanya.
Menurut Rasyad, penghargaan dibidang tertib lalu lintas dan angkutan ini sudah dilaksanakan sejak tahun 1992 lalu. Penilaian yang kami lakukan secara objektif sesuai keadaan dilapangan
“Apa yang kami temukan dilapangan kelebihan dan kekuranganya kami sampaikan, tidak ada yang dibuat-buat. Hal ini semata agar ada upaya perbaikan dari pemerintah daerah apa saja yang masih kurang yang perlu dibenahi,” ujar Rasyad kepada beritamanado.com
Desentil apa saja kekurangan yang ditemukan, kata Rasyad itu nanti disampaikan dihadapan bupati pada pertemuan selanjutnya potret yang kami lihat sendiri dilapangan, hanya saja sedikit bocoran, ditemui trotoar dijadikan tempat dagangann
“Kalau trotoar sudah dijadikan dagangan, lantas pejalan kaki?. Ini yang harus diperbaiki. Jangan halangi pejalan kaki dengan dagangan,” sebut Rasyad, Jumat (23/5/2014).
Rasyad rekanya Endi Irawan, Iswandi dan perwakilan Dishub Prov Sulut Joko Pitoyo dan Kadishub Minsel Isak Rey, menambahkan, ada 6 peserta WTN di Sulawesi Utara, salah satunya Minahasa Selatan. Untuk penilaian tahap pertama administrasi cukup bagus, dan untuk tahap selanjutnya masih dilakukan penilaian yakni mencakup, adminstrasi perencanaan, sarana dan prasarana, kelembagaan organisasi dan teknis dilapangan.
“Kami sangat mengharapkan terkait penilaian WTN ini, bukan semata mengejar penghargaanya saja, tapi bagaimana pemerintah daerah menggerakan transportasi di daerah sendiri untuk menjadi motifasi menciptakan transportasi darat yang baik,” pungkasnya. (sanlylendongan)
Amurang – Tim penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) atau penghargaan dalam bidang tranportasi perkotaan diketuai Drs Firdaus Rasyad, selaku Kasubdid Jaringan Transportasi Perkotaan di Dirjen Perhubungan Darat, Kemenhub RI, melakukan turun langsung melihat dari dekat ketertiban lalu lintas atau transportasi darat di seputaran pusat kota Amurang, tidak terkecuali terminal tak luput dari amatanya.
Menurut Rasyad, penghargaan dibidang tertib lalu lintas dan angkutan ini sudah dilaksanakan sejak tahun 1992 lalu. Penilaian yang kami lakukan secara objektif sesuai keadaan dilapangan
“Apa yang kami temukan dilapangan kelebihan dan kekuranganya kami sampaikan, tidak ada yang dibuat-buat. Hal ini semata agar ada upaya perbaikan dari pemerintah daerah apa saja yang masih kurang yang perlu dibenahi,” ujar Rasyad kepada beritamanado.com
Desentil apa saja kekurangan yang ditemukan, kata Rasyad itu nanti disampaikan dihadapan bupati pada pertemuan selanjutnya potret yang kami lihat sendiri dilapangan, hanya saja sedikit bocoran, ditemui trotoar dijadikan tempat dagangann
“Kalau trotoar sudah dijadikan dagangan, lantas pejalan kaki?. Ini yang harus diperbaiki. Jangan halangi pejalan kaki dengan dagangan,” sebut Rasyad, Jumat (23/5/2014).
Rasyad rekanya Endi Irawan, Iswandi dan perwakilan Dishub Prov Sulut Joko Pitoyo dan Kadishub Minsel Isak Rey, menambahkan, ada 6 peserta WTN di Sulawesi Utara, salah satunya Minahasa Selatan. Untuk penilaian tahap pertama administrasi cukup bagus, dan untuk tahap selanjutnya masih dilakukan penilaian yakni mencakup, adminstrasi perencanaan, sarana dan prasarana, kelembagaan organisasi dan teknis dilapangan.
“Kami sangat mengharapkan terkait penilaian WTN ini, bukan semata mengejar penghargaanya saja, tapi bagaimana pemerintah daerah menggerakan transportasi di daerah sendiri untuk menjadi motifasi menciptakan transportasi darat yang baik,” pungkasnya. (sanlylendongan)