Ratahan – Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6 Touluaan yang berada di Desa Suhuyon, segera ditutup karena sudah dari tahun lalu tidak ada murid. Sekolah ini didirikan oleh Pemkab Minsel, sebelum ada pemekaran Kabupaten Mitra. Hal ini dibenarkan oleh Kasi Kurikulum Dikpora Mitra, Ferdy Siwi.
Dikatakannya, lokasi sekolah memang tidak startegis. Juga fasilitas penunjang seperti jalan belum memadai. Untuk tenaga guru pun, sangat memiriskan. Memang sempat ada guru yang ditempatkan. Tapi, karena lokasi sekolah yang sangat jauh juga jalan rusak, akhirnya guru menyerah dan memohon untuk segera dipindahkan. “Untuk Kepsek masih memakai sitem satu atap atau masih satu Kepsek dengan SD,” ujar Siwi.
Hal yang sama terjadi di SDN Kecil Betelen sudah tidak ada murid. Masalahnya juga karena lokasi sekolah yang kurang memadai dan jauh dari koordinasi. Dilain pihak, Ketua LSM Gema Mitra Vidy Ngantung mengatakan, pemerintah harus tanggap dengan masalah ini. Apalagi dengan gencarnya pemerintah pusat mengucurkan dana untuk sektor pendidikan.
“Pemerintah harus memberikan perhatian khusus untuk sekolah yang berada di daerah terpencil. Jika bisa, supaya mereka bertahan sebaiknya diberikan tunjangan khusus,” kata Ngantung.
“Kan, mereka untuk PNS disumpah jabatan siap ditempatkan dimana saja. Tapi, jika kondisi sekolah dan jalan yang belum memadai, pasti semua PNS akan berpikir kembali ke kota. Nah, ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah,” pungkas Ngantung. (Rulan Sandag)