Manado – Rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata di wilayah Likupang Minahasa Utara (Minut) terus dimatangkan Pemprov Sulut. Tak tanggung-tanggung bersama Pemkab Minut telah dipersiapkan lahan HGU 1500 hektare untuk pengembangan kawasan wisata prestisius di daerah Pantura Sulut itu.
Tak heran Wagub Drs Steven Kandouw sangat optimis pengembangan KEK pariwisata ini akan lebih cepat dari KEK Bitung.
“Jujur kalau mau dibanding bandingkan dengan KEK Bitung rasa rasanya ini bisa jauh lebih cepat,” kata Wagub usai memimpin rapat bersama pihak pengembang PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD) Sintesa Group dan pihak AP Maestro Australia Rabu (08/03) petang.
Alasannya menurut politisi vokal PDI-Perjuangan ini, banyaknya kemudahan, seperti adanya potensi lahan yang dimiliki di kawasan tersebut. Ada juga spot spot pariwisata yang bagus.
“Karena lahannya sudah ada. Potensi lahannya yang HGU1500H itu sudah jatuh tempo selama ini tidak dioptimalkan, ternyata situ punya resort yang luar biasa seperti Pante Pal yang sangat bagus itu,” tambah mantan Ketua DPRD Sulut ini.
Lanjut Steven Kandouw, hal ini sesuai dengan roadmap pariwisata Sulut, yang merupakan program Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
“Pak Gubernur sangat mengapresiasi dan merespon positif atas langkah kerjasama dari pihak pengembang (MPRD Sintesa Group dan AP Maestro) dalam membangun lokasi KEK pariwisata ini,” tandas Wagub, sembari menambahkan pengembangan ini sangat luar biasa karena semua mulai dari persiapan lahan dan studi kelayakan dari KEK pariwisata, anggarannya tidak satu senpun dibebankan kepada APBD (Dinas/Badan di Pemprov dan Pemkab Minut), namun ditanggung sepenuhnya oleh MPRD.
“Kita selaku pemerintah segera menindaklanjutinya sebagaimana hal itu juga menjadi program perintah dari pak Presiden dan Menteri Pariwisata,” terangnya.
Dia juga mengingatkan pada seluruh instansi vertikal seperti Badan Pertanahan (BPN) agar sekiranya menyelesaikan urusan lahan sebagaimana perintah Presiden Joko Widodo.
“Begitupun dengan Biro Hukum dan Asisten II serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Kehutanan segera lakukan pengecekan koordinasi soal lahan dengan Pemkab Minut,” ungkapnya, sembari menganjurkan agar pengurusan secara pararel saja karena lahan tersebut milik Sintesa Group.
“Ini menjadi salah satu program prioritas pak Gubernur dan pak Wagub di tahun ini,” tambah Sekprov Edwin Silangen SE yang ikut mendampingi Wagub di rapat ini.
Bupati Minut Vonnie Panambunan yang turut serta hadir dalam pertemuan itu, memastikan bahwa dirinya mendukung penuh apa yang diupayakan pihak Pemprov Sulut di segala sektor untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat.
“Kami sangat mendukung pengembangan KEK pariwisata di Likupang ini,” tegas Bupati Vonnie Panambunan.
Pada rapat ini pihak pengembangan, baik MPRD Sintesa Group yang dijelaskkan Paquita Widjaja, maupun AP Maestro Australia diwakili Leo Rustandi, memaparkan soal tujuan dan master plan dari KEK Pariwisata di Likupang di atas lahan 400 hektar juga nantinya akan dibangun melebihi fasilitas pariwisata dari Nusa Dua Bali yang ada dalam satu tempat tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya dan potensi asli dari wilayah tersebut.
“Sulut mempunyai potensi besar dan luar biasa kami sudah lakukan penelitian banyak mendatangkan turis asing tersebut beberapa kali. Kami berharap kerjasama dengan pihak pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten ini bisa berjalan baik dan secepatnya sesuai jadwal kami bulan Maret ini sudah jalan prosesnya,” Paquita Wijaya.
Kadis PU Sulut Ir Steve Kepel mengatakan pembangunan infrastruktur penunjang seperti jalan, memang akan digenjot di wilayah Likupang, sesuai program dari pemerintahan OD-SK. “Pelaksanaannya sudah dimulai di tahun ini,” tandas Kepel.
Turut hadir di rapat ini Asisten II, Rudi Mokoginta, Asisten III, Roy Roring beserta jajaran SKPD terkait lingkup Pemprov Sulut.(***/TimJerryPalohoon)