Mantehage, BeritaManado.com — Lantamal VIII mendukung pengembangan Pulau Mantehage sebagai destinasi baru ekowisata hutan bakau.
Mantehage merupakan salah satu pulau yang masuk kawasan konservasi Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB).
Pulau tersebut jadi tempat hidup warga di 4 (empat) desa, juga berbagai satwa yang dilindungi BTNB.
Danlantamal VIII Laksma Ahmadi Heri Purwono SE MM diwakili Aspotmar Kolonel Laut (P) Rumpoko menyampaikan, Lantamal VIII akan selalu mendukung upaya-upaya untuk melestarikan serta memberdayakan pulau-pulau serta kawasan pantai.
“Kami dukung, baik sebagai kawasan konservasi maupun sebagai kawasan wisata demi meningkatkan kesejahteraan kawasan tersebut seperti halnya pulau Mantehage sebagai bagian TNB,” ujar Rumpoko.
Sementara itu, Kepala BTNB, Farianna Prabandari mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan hutan bakau di pulau tersebut menjadi destinasi ekowisata.
“Khusus untuk fungsi ekowisata mangrove Pulau Mantehage disiapkan pemanfaatannya menjadi Mangrove Park. Kami akan melengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti mangrove trail, Visitor Information Center, Building Research serta toilet, menara pandang, dan pengamatan burung,” ujar Farianna.
Lanjutnya, wisata alam di Mantehage dapat dilakukan dengan menyusuri wisata bakau dengan katinting (perahu tradisional) masyarakat, pengamatan burung (bird watching), interpretasi jasa lingkungan, dan sebagainya.
“Pengembangannya ke depan akan dilakukan dalam dua konsep, wisatawan nanti bisa melihat keindahan mangrove lewat darat dan perairan,” tambahnya.
Potensi terbesar pulau ini ialah hutan bakau dengan luas lebih dari 1.300 hektar. Dengan kemudahan akses dari Pelabuhan Manado, dermaga di Wori, dan dekat dengan Pulau Bunaken, juga tentunya berada di kawasan TN Bunaken.
“Kami optimis bisa mendukung pembangunan daerah juga pengembangan wisata bahari sehingga menarik wisatawan ke Taman Nasional,” tutupnya.
Balai Taman Nasional Bunaken didukung Lantamal VIII memulainya dengan melakukan kegiatan Pengkayaan Mangrove di Pulau Mantehage sebanyak 1500 bibit bakau yang ditanam di Desa Tinongko, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara.
Dalam kegiatan tersebut, turut dilibatkan para mitra dan instansi seperti Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, Kapolsek Wori, Koramil Wori, Babinkamtibmas dan Babinsa Mantehage, juga kelompok masyarakat setempat serta kader konservasi dan siswa-siswi SD-SMP Negeri Mantehage.
(***/sri)