Manado, BeritaManado.com — Akademisi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Royke Pangkey menyoroti tindak kekerasan yang dilakukan oleh oleh oknum POMAL Danlantamal VIII kepada sejumlah anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Manado.
Menurut Royke, tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum POMAL kepada sejumlah anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Manado bukanlah perbuatan yang layak dipertontonkan oleh TNI kepada masyarakat.
“TNI dan masyarakat itu harusnya adalah bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan satu kesatuan sehingga tidak boleh menghakimi masyarakat seperti itu,” ucap Royke Jumat, (6/10/2023)kepada BeritaManado.com.
Lanjut Royke, jika ada masyarakat yang perlu dibina, maka harus dilakukan dengan cara-cara yang lebih manusiawi bukan dianiaya.
“Pembinaan terhadap masyarakat bukan dengan cara digebukin seperti itu, dan jika perlu pebinaan cukup skotjam pusup atau yang sejenis, yang benar pada pembinaan,” tegas Royke.
Meski demikian, Royke mengapresiasi tindakan tegas Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VIII (Danlantamal VIII) Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka yang telah memberikan sanksi tegas kepada anggota yang terlibat dalam kasus penganiayaan.
“Saya salut dan sangat mendukung tindakan tegas yang diambil oleh Danlantamal VIII Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka yang telah memberikan sanksi kepada oknum pelaku,” ungkap Royke.
Penganiayaan Oleh Oknum POMAL Terhadap ABK
Kejadian penganiayaan yang dilakukan oleh beberapa oknum Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) kepada Nakhoda KM Gregorius dan KM Barcelona II beserta Anak Buah Kapal (ABK) mengakibatkan 4 orang mengalami cedera berat satu orang cedera ringan.
Korban inisial FM mengalami patah tulang hidung dan luka memar di sekujur tubuh, korban inisial FA mengalami memar di bagian wajah, korban inisial YD mengalami patah tulang tangan.
Dan lebih sadis lagi Nakhoda Kapal KM Gregorius AD alias Ade yang mengalami luka memar di bagian wajah sehingga tidak nampak lagi raut wajah asli.
Kejadian yang terjadi pada Rabu pagi pukul 06.30 Wita di dermaga 7 pelabuhan manado, menimbulkan berbagai kecaman di ruang publik media sosial yang ditujukan kepada para oknum POMAL yang berkantor di JL Bumi Beringin Kecamatan Wenang tersebut.
(Erdysep Dirangga)