Sangihe, BeritaManado.com-Kepolisian Resort (Polres) Sangihe melaksanakan Apel gelar pasusakn operasi lilin samrat tahun 2018. Mengangkat tema “Kita tingkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Natal 2018 dan tahun baru 2019.
Selaku Pemimpin upacara Kapolres Sangihe AKBP Sudung Ferdinand Napitu SIK, yang dihadiri Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana SE ME, Danlanal Tahuna Kolonel Laut (P) Donny Aribowo, Kajari Sangihe Muhammad Irwan Datuinding, Dandim Kodim 1301/Sangihe Inf Letkof Saiful Parenrengi, Kadis Kesehatan Joppy Thungari, Dirut PDAM Sangihe Novilius Tampi. Peserta upacara anggota Polres Sangihe, anggota Lanal Tahuna, anggota Kodim 1301/Sangihe, Pol PP.
Kapolres saat membawakan amanat Kapolri Tito Karnavian mengatakan, puji dan syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-nya pada hari ini dapat melaksanakan apel gelar pasukan operasi kepolisian terpusat lilin 2018, dalam suasana yang penuh sukacita para pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengamanan Hari Natal 2018 dan tahun baru 2019.
“Sebagaimana kita ketahui situasi menjelang perayaan natal dan pergantian tahun, merupakan momen yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga Karena diiringi pula dengan penetapan libur nasional,” kata Napitu
“Realitas ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan bermasyarakat, seperti terjadinya peningkatan, intensitas kegiatan masyarakat mobilitas moda transportasi serta peningkatan bimen terhadap kebutuhan pokok khususnya bahan pangan,” sambungya.
Lanjutnya, kondisi ini memunculkan potensi kerawanan yang harus menjadi perhatian bersama, oleh karena itu seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan konsolidasi bersama, sembari mengecek kesiapan pengamanan serta menyamakan persepsi, agar pengamanan dapat berjalan dengan lancar soliditas dan sinergitas yang baik di antara para pemangku kepentingan.
“Hal ini menjadi salah satu kunci utama yang harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan dalam kaitan tersebut Polri bersama segenap jajaran TNI dan stakeholder terkait lainnya menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi lilin 2018 yang melibatkan 167783 personil,” tuturnya.
Pengamanan operasi kepolisian terpusat ini dilaksanakan selama 10 hari sejak tanggal 23 Desember 2018 sampai dengan 1 Januari 2019 kecuali pada 13 Polda Prioritas pertama yaitu Sumatera Utara Lampung Banten Metro Jaya Jabar Jateng Jatim Bali Sulawesi Utara Maluku NTT dan Papua di mana kegiatan operasi akan digelar selama 12 hari terhitung sejak 21 Desember 2018.
“Menginventarisir beberapa potensi kerawanan diantaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat potensi aksi terorisme sweating ormas dan aksi intoleransi kecelakaan, moda transportasi baik darat laut maupun udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas,” ungkapnya.
Ditambahkanya, peningkatan intensitas kegiatan masyarakat akan memunculkan potensi meningkatnya kejahatan konvensional.
“Seperti begal premanisme maupun aksi keras seperti pencurian, pencopetan dan sebagainya, upaya Cipta kondisi seperti Operasi Zebra dan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dengan sasaran kejahatan jalanan, premanisme, penertiban penyakit masyarakat minuman keras dan petasan,” tambahnya.
(Christian Abdul)
Sangihe, BeritaManado.com-Kepolisian Resort (Polres) Sangihe melaksanakan Apel gelar pasusakn operasi lilin samrat tahun 2018. Mengangkat tema “Kita tingkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Natal 2018 dan tahun baru 2019.
Selaku Pemimpin upacara Kapolres Sangihe AKBP Sudung Ferdinand Napitu SIK, yang dihadiri Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana SE ME, Danlanal Tahuna Kolonel Laut (P) Donny Aribowo, Kajari Sangihe Muhammad Irwan Datuinding, Dandim Kodim 1301/Sangihe Inf Letkof Saiful Parenrengi, Kadis Kesehatan Joppy Thungari, Dirut PDAM Sangihe Novilius Tampi. Peserta upacara anggota Polres Sangihe, anggota Lanal Tahuna, anggota Kodim 1301/Sangihe, Pol PP.
Kapolres saat membawakan amanat Kapolri Tito Karnavian mengatakan, puji dan syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-nya pada hari ini dapat melaksanakan apel gelar pasukan operasi kepolisian terpusat lilin 2018, dalam suasana yang penuh sukacita para pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengamanan Hari Natal 2018 dan tahun baru 2019.
“Sebagaimana kita ketahui situasi menjelang perayaan natal dan pergantian tahun, merupakan momen yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga Karena diiringi pula dengan penetapan libur nasional,” kata Napitu
“Realitas ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan bermasyarakat, seperti terjadinya peningkatan, intensitas kegiatan masyarakat mobilitas moda transportasi serta peningkatan bimen terhadap kebutuhan pokok khususnya bahan pangan,” sambungya.
Lanjutnya, kondisi ini memunculkan potensi kerawanan yang harus menjadi perhatian bersama, oleh karena itu seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan konsolidasi bersama, sembari mengecek kesiapan pengamanan serta menyamakan persepsi, agar pengamanan dapat berjalan dengan lancar soliditas dan sinergitas yang baik di antara para pemangku kepentingan.
“Hal ini menjadi salah satu kunci utama yang harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan dalam kaitan tersebut Polri bersama segenap jajaran TNI dan stakeholder terkait lainnya menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi lilin 2018 yang melibatkan 167783 personil,” tuturnya.
Pengamanan operasi kepolisian terpusat ini dilaksanakan selama 10 hari sejak tanggal 23 Desember 2018 sampai dengan 1 Januari 2019 kecuali pada 13 Polda Prioritas pertama yaitu Sumatera Utara Lampung Banten Metro Jaya Jabar Jateng Jatim Bali Sulawesi Utara Maluku NTT dan Papua di mana kegiatan operasi akan digelar selama 12 hari terhitung sejak 21 Desember 2018.
“Menginventarisir beberapa potensi kerawanan diantaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat potensi aksi terorisme sweating ormas dan aksi intoleransi kecelakaan, moda transportasi baik darat laut maupun udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas,” ungkapnya.
Ditambahkanya, peningkatan intensitas kegiatan masyarakat akan memunculkan potensi meningkatnya kejahatan konvensional.
“Seperti begal premanisme maupun aksi keras seperti pencurian, pencopetan dan sebagainya, upaya Cipta kondisi seperti Operasi Zebra dan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dengan sasaran kejahatan jalanan, premanisme, penertiban penyakit masyarakat minuman keras dan petasan,” tambahnya.
(Christian Abdul)