MANADO – Masyarakat petani cengkeh Sulawesi Utara patut bersyukur pasca pelarangan import cengkeh, harga komoditi ini semakin membaik. Sejak tahun lalu, harga emas coklat yang masih menjadi komoditi andalan daerah ini tidak melewati ambang bawah batas, dari Rp45 ribu terus melonjak hingga saat ini.
Namun menurut anggota Komisi II DPRD Sulut, Teddy Kumaat, masyarakat sendiri harus menjadi penentu harga cengkeh dengan cara tidak melakukan penjualan besar-besaran saat panen.
“Hukum pasar, pada saat barang banyak otomatis harga anjlok, sementara saat barang sedikit harga akan naik. Kedepan jika harga cengkeh terus meningkat akan lebih baik lagi, yang penting saat panen saya anjurkan agar para petani tidak melakukan penjualan besar-besaran, kalau boleh sebagian disimpan untuk menjaga harga,” ujar Kumaat kepada sejumlah wartawan, Rabu (18/05) siang.
Sementara untuk cukai cengkeh yang kabarnya sudah direalisasikan sebesar Rp6 miliar dari total Rp59 miliar, menurut mantan wakil walikota Manado ini, hendaknya dipergunakan sebaik mungkin bagi petani cengkeh.
“Jika benar ada cukai cengkeh sebesar itu tentunya akan menjadi stimulus bagi petani. Oleh sebab itu kami sebagai anggota dewan mengharapkan kiranya dana ini digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian, atau pengembangnan penelitian pengembangan cengkeh dan lain-lain yang berkaitan dengan petani cengkeh,” tukasnya. (jry)
MANADO – Masyarakat petani cengkeh Sulawesi Utara patut bersyukur pasca pelarangan import cengkeh, harga komoditi ini semakin membaik. Sejak tahun lalu, harga emas coklat yang masih menjadi komoditi andalan daerah ini tidak melewati ambang bawah batas, dari Rp45 ribu terus melonjak hingga saat ini.
Namun menurut anggota Komisi II DPRD Sulut, Teddy Kumaat, masyarakat sendiri harus menjadi penentu harga cengkeh dengan cara tidak melakukan penjualan besar-besaran saat panen.
“Hukum pasar, pada saat barang banyak otomatis harga anjlok, sementara saat barang sedikit harga akan naik. Kedepan jika harga cengkeh terus meningkat akan lebih baik lagi, yang penting saat panen saya anjurkan agar para petani tidak melakukan penjualan besar-besaran, kalau boleh sebagian disimpan untuk menjaga harga,” ujar Kumaat kepada sejumlah wartawan, Rabu (18/05) siang.
Sementara untuk cukai cengkeh yang kabarnya sudah direalisasikan sebesar Rp6 miliar dari total Rp59 miliar, menurut mantan wakil walikota Manado ini, hendaknya dipergunakan sebaik mungkin bagi petani cengkeh.
“Jika benar ada cukai cengkeh sebesar itu tentunya akan menjadi stimulus bagi petani. Oleh sebab itu kami sebagai anggota dewan mengharapkan kiranya dana ini digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian, atau pengembangnan penelitian pengembangan cengkeh dan lain-lain yang berkaitan dengan petani cengkeh,” tukasnya. (jry)