Pemerintah Kota Bitung bersama unsur Forkopimda, Stakeholder, pelajar, Komunitas, Jurnalis dan masyarakat serentak melakukan aksi bersih sampah di pantai dan sungai serta disudut-sudut kelurahan yang ada di Kota Bitung dalam rangka World Cleanup Day (WCD) pada hari Sabtu (15/09/2018).
Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban mengatakan Kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia dalam memerangi sampah plastik yang sangat mencemari lingkungan, baik di darat, sungai dan laut.
“Aksi sukarela ini tentunya berdampak positif bagi diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita, karena kebersihan adalah sebagian dari Iman.” tutur Lomban.
Sementara itu dari hasil rekapan jumlah sampah yang terkumpul dalam kegiatan World Cleanup Day, lokasi Pantai batu putih, sampah yang berhasil dikumpulkan sebamyak 320 kg. Pantai Tanjung merah sampai muara sungai Girian sebanyak 280 kg. Pantai Girian Bawah sampai pantai depan Rudis Wakil Wali Kota Bitung, sampah yang di kumpulkan sebanyak 376 kg.
Lokasi Pantai depan PT. MNS Wangurer sampai Pantai Perumahan Candi Kelurahan Bitung Barat Satu sebanyak 380 kg. Lokasi kelima, Pantai Pelabuhan Samudera Bitung sampai Pantai Naemundung sebanyak 430 kg. Lokasi ke enam, Pantai Tandurusa sampai Pantai Makawidey jumlah sampah 390 kg.
Lokasi ke tujuh Pantai Lembeh utara jumlah sampah yang dikumpulkan 278 kg. Lokasi ke delapan Pantai Lembeh Selatan 260 kg. Dan Khusus se panjang sungai Girian 903 kg.
“Total keseluruhan sampah yang berhasil dikumpulkan sebesar 3.617 kg sampah plastik.” tutur Lomban sembari menegaskan Pentingya kesadaran dari masyarakat karena banyak masyarakat belum sadar untuk membuang sampah pada tempatnya.
Sementara itu Kepala Sekolah Sungai kota Bitung Ny. Khouni Lomban Rawung mengingatkan seluruh masyarakat Kota Bitung untuk tidak membuang sampah di saluran air, sungai, laut dan darat.
“Saya berharap masyarakat Kota Bitung untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena sampah yang kita buang, terutama sampah plastik sangat berbahaya bagi kehidupan kita serta biota laut kita.” jelas Rawung.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dengan membiasakan diri untuk selalu membawa thumbler (botol air) isi ulang. “Dengan menggunakan thumbler kita bisa meminimalisir sampah plastik.” Pungkasnya.
(advetorial)
Pemerintah Kota Bitung bersama unsur Forkopimda, Stakeholder, pelajar, Komunitas, Jurnalis dan masyarakat serentak melakukan aksi bersih sampah di pantai dan sungai serta disudut-sudut kelurahan yang ada di Kota Bitung dalam rangka World Cleanup Day (WCD) pada hari Sabtu (15/09/2018).
Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban mengatakan Kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia dalam memerangi sampah plastik yang sangat mencemari lingkungan, baik di darat, sungai dan laut.
“Aksi sukarela ini tentunya berdampak positif bagi diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita, karena kebersihan adalah sebagian dari Iman.” tutur Lomban.
Sementara itu dari hasil rekapan jumlah sampah yang terkumpul dalam kegiatan World Cleanup Day, lokasi Pantai batu putih, sampah yang berhasil dikumpulkan sebamyak 320 kg. Pantai Tanjung merah sampai muara sungai Girian sebanyak 280 kg. Pantai Girian Bawah sampai pantai depan Rudis Wakil Wali Kota Bitung, sampah yang di kumpulkan sebanyak 376 kg.
Lokasi Pantai depan PT. MNS Wangurer sampai Pantai Perumahan Candi Kelurahan Bitung Barat Satu sebanyak 380 kg. Lokasi kelima, Pantai Pelabuhan Samudera Bitung sampai Pantai Naemundung sebanyak 430 kg. Lokasi ke enam, Pantai Tandurusa sampai Pantai Makawidey jumlah sampah 390 kg.
Lokasi ke tujuh Pantai Lembeh utara jumlah sampah yang dikumpulkan 278 kg. Lokasi ke delapan Pantai Lembeh Selatan 260 kg. Dan Khusus se panjang sungai Girian 903 kg.
“Total keseluruhan sampah yang berhasil dikumpulkan sebesar 3.617 kg sampah plastik.” tutur Lomban sembari menegaskan Pentingya kesadaran dari masyarakat karena banyak masyarakat belum sadar untuk membuang sampah pada tempatnya.
Sementara itu Kepala Sekolah Sungai kota Bitung Ny. Khouni Lomban Rawung mengingatkan seluruh masyarakat Kota Bitung untuk tidak membuang sampah di saluran air, sungai, laut dan darat.
“Saya berharap masyarakat Kota Bitung untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena sampah yang kita buang, terutama sampah plastik sangat berbahaya bagi kehidupan kita serta biota laut kita.” jelas Rawung.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dengan membiasakan diri untuk selalu membawa thumbler (botol air) isi ulang. “Dengan menggunakan thumbler kita bisa meminimalisir sampah plastik.” Pungkasnya.
(advetorial)