Manado — Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) Sulawesi Utara, menggelar pertemuan dengan sejumlah jurnalis membahas tentang pemberitaan pekerja seks.
Terkait profesi yang dianggap tabu dikalangan banyak masyarakat ini, OPSI meminta media pers memperhatikan Hak Asasi Manusia (HAM) dari pekerja seks.
Ada beberapa item penulisan yang disepakati dan tentunya berdasarkan kode etik jurnalis, diantaranya Pekerja Seks Komersial (PSK) diganti Pekerja Seks (PS).
Dikegiatan tersebut OPSI juga menghadirkan tiga PS yang berkesempatan memberikan testimoni mengenai profesinya.
Dari ketiga PS ternyata keputusan untuk terjun pada profesi ini dikarenakan alasan keluarga, kegagalan dalam berumahtangga dan faktor ekonomi.
“Saya lulusan SMEA, dibuang keluarga karena menikah dengan pria beda keyakinan, ijasah saya ditahan oleh orang tua, setelah memiliki anak suami meninggalkan saya, disitulah awal saya terjun ke profesi ini,” ungkap Mawar (nama samaran), PS yang meminta jangan disebutkan namanya.
Ternyata diantara mereka ada PS yang anaknya sebentar lagi akan diwisuda sarjana keperawatan.
“Saya memiliki tiga anak dari dua kali pernikahan, dari suami pertama dikarunia anak satu tetapi ayahnya pergi selingkuh, saya menikah lagi dan memiliki dua anak tapi suami yang kedua meninggal, anak yang pertama tidak lama lagi akan wisuda sarjana keperawatan, yang kedua kelas tiga SMA dan yang ketiga kelas tiga SMP,” ujar Melati (nama samaran) PS yang mengaku anaknya dititipkan pada orang tuanya.
Namun demikian dari testimoni terungkap mereka juga ingin keluar dari profesi ini meski banyak penolakan dimasyarakat.
“Kami juga tidak ingin selamanya menggeluti pekerjaan ini,” ucap Mawar.
Sekretaris OPSI Sulut Rita Sumampow berterima kasih kepada awak media yang sudah hadir memenuhi undangan.
“Tujuan dari pertemuan ini untuk membahas isu-isu sensitisasi pekerja seks di Sulawesi Utara dan OPSI ingin membangun kemitraan dengan media, untuk itu kami ucapkan terima kasih atas kesediaanya hadir dalam pertemuan ini,” tutur Rita Sumampow.
(BennyManoppo)