Bitung – Ibu kandung Nicky Mengko (9), Fatma Bagawa tiba-tiba jantuh tak sadarkan diri ketika AR alias Nyong (21) memperagakan adegan menggorok leher anaknya Nicky dan Meysi Pangumbahas (6). Ia tak tahan melihat bagaimana Nyong yang tak lain masih ada hubungan kerabat dengan dirinya tega membunuh anaknya begitu sadis menggunakan pisau dapur hanya karena ingin merampas anting-anting Meysi dan uang hasil penjualan pisang goreng Micky.
Fatma yang ikut hadir menyaksikan rekonstruksi pembunuhan anaknya bersama puluhan keluarga Meysi terlihat hanya bisa menangis menyaksikan adegan demi adegan yang dipergakan Nyong dihalaman Kantor Polres. Namun ketika mamasuki adegan Nyong mengiris leher Niky untuk yang kedua kalinya, Fatma tiba-tiba terkulai tak sadarkan diri.
Melihat Fatma terjatuh, sejumlah petugas Polwan Polres yang ikut melakukan pengamanan rekonstruksi langsung membawanya ke klinik Polres dengan cara dipapah karena tak kuat berjalan. Sambil dipapah meninggalkan lokasi rekonstruksi, Fatma terus menangis sambil menjerit menahan emosi menyaksikan Nyong memperagakan adegan menghabisi kedua bocah itu.
Sementara itu, adegan rekonstruksi pembunuhan Nicky dan Meysi memperagakan 35 adegan dari 27 adegan yang sebelumnya direncanakan. “Sesuai hasil BAP dan keterangan saksi kita hanya mengatur 27 adegan tapi kenyataannya adegan bertambah karena keterangan tersangka yang berubah-ubah,” kata Kapolsek Bitung Timur, AKP Frelly Sumampou.
Bahkan kata Sumampou sejumlah adegan tak sesuai lagi dengan apa yang dikatakan tersangka dalam BAP namun saksi yang adalah anak-anak lebih meyakinkan sehingga adegan ditambah. “Dalam BAP Nyong mengatakan pertamakali membunuh Meysi tapi dalam rekonstruksi ia bersikeras memperagakan adegan membunuh Nicky yang pertama kali baru membunuh Meysi,” jelasnya.(abinenobm)
Bitung – Ibu kandung Nicky Mengko (9), Fatma Bagawa tiba-tiba jantuh tak sadarkan diri ketika AR alias Nyong (21) memperagakan adegan menggorok leher anaknya Nicky dan Meysi Pangumbahas (6). Ia tak tahan melihat bagaimana Nyong yang tak lain masih ada hubungan kerabat dengan dirinya tega membunuh anaknya begitu sadis menggunakan pisau dapur hanya karena ingin merampas anting-anting Meysi dan uang hasil penjualan pisang goreng Micky.
Fatma yang ikut hadir menyaksikan rekonstruksi pembunuhan anaknya bersama puluhan keluarga Meysi terlihat hanya bisa menangis menyaksikan adegan demi adegan yang dipergakan Nyong dihalaman Kantor Polres. Namun ketika mamasuki adegan Nyong mengiris leher Niky untuk yang kedua kalinya, Fatma tiba-tiba terkulai tak sadarkan diri.
Melihat Fatma terjatuh, sejumlah petugas Polwan Polres yang ikut melakukan pengamanan rekonstruksi langsung membawanya ke klinik Polres dengan cara dipapah karena tak kuat berjalan. Sambil dipapah meninggalkan lokasi rekonstruksi, Fatma terus menangis sambil menjerit menahan emosi menyaksikan Nyong memperagakan adegan menghabisi kedua bocah itu.
Sementara itu, adegan rekonstruksi pembunuhan Nicky dan Meysi memperagakan 35 adegan dari 27 adegan yang sebelumnya direncanakan. “Sesuai hasil BAP dan keterangan saksi kita hanya mengatur 27 adegan tapi kenyataannya adegan bertambah karena keterangan tersangka yang berubah-ubah,” kata Kapolsek Bitung Timur, AKP Frelly Sumampou.
Bahkan kata Sumampou sejumlah adegan tak sesuai lagi dengan apa yang dikatakan tersangka dalam BAP namun saksi yang adalah anak-anak lebih meyakinkan sehingga adegan ditambah. “Dalam BAP Nyong mengatakan pertamakali membunuh Meysi tapi dalam rekonstruksi ia bersikeras memperagakan adegan membunuh Nicky yang pertama kali baru membunuh Meysi,” jelasnya.(abinenobm)