Manado, BeritaManado.com — Hingga hari ini, Film Mariara telah sukses bertahan selama 18 hari di layar lebar, tampil di berbagai jaringan bioskop nasional, termasuk Sinema XXI, Cinepolis, dan Local Sinema.
Meskipun banyak film besar yang dirilis bersamaan, Mariara masih dapat menarik perhatian penonton di tengah persaingan ketat.
Pantauan di aplikasi tiket TIX.ID menunjukkan bahwa film ini masih terjadwal tayang hingga beberapa hari ke depan, menjadi bukti bahwa Mariara memiliki daya tarik tersendiri di kalangan penonton.
Ini tentu saja menjadi prestasi yang sangat membanggakan, mengingat film ini merupakan debut dari rumah produksi lokal yang berasal dari Sulawesi Utara.
Menurut DR Merdy Rumintjap, produser Mariara, keberhasilan film ini di bioskop merupakan sebuah kejutan yang luar biasa.
“Ini di luar dugaan sama sekali. Ini adalah mukjizat dari Tuhan karena ada banyak film besar yang mengepung film Mariara, baik film nasional karya PH raksasa Jakarta, dan film Hollywood seperti Moana, Wicked, dan Gladiator II. Puji Tuhan film Mariara masih bisa bertahan sampai minggu ini,” ujar Merdy Rumintjap yang juga merupakan jebolan Pasca Sarjana Universitas Indonesia (UI).
Film yang disutradarai oleh Veldy Reynold ini terbilang eksperimental, menggabungkan genre drama, horor, dan thriller dengan latar belakang budaya serta nilai-nilai religiusitas.
Mariara mengangkat tema yang tidak biasa, menyajikan kisah yang mendalam dengan pendekatan yang lebih kontemplatif.
Pdt Jeirry Sumampouw, seorang tokoh agama dan intelektual, mengungkapkan pandangannya mengenai film ini.
Menurutnya, Mariara lebih dari sekadar tontonan, melainkan juga sebuah karya yang layak untuk menjadi bahan kajian dari berbagai disiplin ilmu di kalangan perguruan tinggi.
“Saya justru melihat film ini dari sisi edukasi. Sebenarnya perlu kajian dari sisi teologis, moderasi beragama, hingga okultisme. Bagaimanapun, film ini membuka dialektika untuk kita perdebatkan dari berbagai sisi,” ungkap Pdt Jeirry.
Sementara itu, di Manado, tempat asal film ini, antusiasme penonton terhadap Mariara masih cukup tinggi.
Beberapa bioskop di kota tersebut masih menayangkan film ini, dan sejumlah penonton terus datang untuk menikmati karya lokal yang menggugah tersebut.
Keberhasilan Mariara di bioskop menunjukkan bahwa kualitas film lokal bisa bersaing dengan film-film besar nasional dan internasional.
Hal ini juga memberikan harapan baru bagi industri perfilman di Sulawesi Utara dan Indonesia pada umumnya, bahwa dengan kreativitas dan ketekunan, film-film lokal dapat memperoleh tempat di hati penonton.
(***/jenlywenur)