Manado, BeritaManado.com – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menggelar aksi di ruas Jalan Piere Tendean, Rabu (10/10/2018).
Pantauan BeritaManado.com, belasan orang terpantau menyerukan orasinya.
Dalan selebaran yang diterima BeritaManado.com, LMND mencatat fakta-fakta bahwa perekonomian Indonesi masih terbelakang dengan indikasi ketergantungan pada sektor ekstratif dan bahan mentah agrikultur.
Belum ada inovasi serius untuk mendorong hilirisasi industri yang dapat meningkatkan produktivitas ekonomi Indonesia. Keterbelakangan ekonomi Indonesia merupakan dampak liberalisme ekonomi.
Selain itu, penerapan ekonomi berhaluan pangan dan energi yang masih rentan akibat ketergantungan impor, kerentanan ini pun sangat berhubungan dengan perjanjian-perjanjian multilateral yang membebaskan impor pangan dan mengabaikan inovasi untuk ekonomi nasional yang mandiri.
LMND menyampaikan sikap politik terkait hal tersebut:
1. Menolak penyelenggaraan Annual Meeting IMF dan world bank
2. Ruba paradigma pendidikan nasional dengan intervensi negara
3. Ganti haluan ekonomi yang berdasar pada pasal 33 UUD 1945.
(PaulMoningka)
Manado, BeritaManado.com – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menggelar aksi di ruas Jalan Piere Tendean, Rabu (10/10/2018).
Pantauan BeritaManado.com, belasan orang terpantau menyerukan orasinya.
Dalan selebaran yang diterima BeritaManado.com, LMND mencatat fakta-fakta bahwa perekonomian Indonesi masih terbelakang dengan indikasi ketergantungan pada sektor ekstratif dan bahan mentah agrikultur.
Belum ada inovasi serius untuk mendorong hilirisasi industri yang dapat meningkatkan produktivitas ekonomi Indonesia. Keterbelakangan ekonomi Indonesia merupakan dampak liberalisme ekonomi.
Selain itu, penerapan ekonomi berhaluan pangan dan energi yang masih rentan akibat ketergantungan impor, kerentanan ini pun sangat berhubungan dengan perjanjian-perjanjian multilateral yang membebaskan impor pangan dan mengabaikan inovasi untuk ekonomi nasional yang mandiri.
LMND menyampaikan sikap politik terkait hal tersebut:
1. Menolak penyelenggaraan Annual Meeting IMF dan world bank
2. Ruba paradigma pendidikan nasional dengan intervensi negara
3. Ganti haluan ekonomi yang berdasar pada pasal 33 UUD 1945.
(PaulMoningka)