MANADO – Bank Indonesia (BI) menyatakan krisis keuangan global yang melanda negara di Eropa dan Amerika, belum berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.
“Krisis keuangan yang terjadi di Amerika dan Eropa memberi dampak tapi sangat minimal terhadap perekonomian Sulut,” kata Pemimpin BI Manado, Ramlan Ginting, Selasa (22/11).
Ramlan mengatakan, sejumlah indikator pertumbuhan ekonomi tetap bergerak positif tidak menunjukkan pelemahan sebagai akibat krisis keuangan global.
Perekonomian Sulut pada triwulan ketiga tahun 2011, kata Ramlan, tercatat mengalami pertumbuhan 7,73 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (YoY).
Pertumbuhan sebesar 7,73 persen tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan kedua tahun ini yang hanya tercatat 7,14 persen, berarti terjadi pergerakan ekonomi yang cukup baik.
Kegiatan perekonomian Sulut selama triwulan ketiga, terutama ditopang membaiknya kinerja investasi, itu kalau dilihat dari sisi permintaan.
Peningkatan kinerja investasi pada triwulan laporan didorong oleh realisasi proyek fisik swasta maupun pemerintah.
Sementara dari sisi konsumsi, pertumbuhan ekonomi daerah ini terutama didorong peningkatan pendapatan masyarakat bersumber dari penerimaan tunjangan hari raya dan pencairan gaji ke-13, pengucapan syukur, hari besar agama.
Penyelenggaraan beberapa kegiatan skala internasional di Manado, kata Ramlan, juga ikut mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.(jor)