Manado, BeritaManado.com — Tradisi pelaksanaan prosesi Cap Go Meh bagi pemeluk agama Khonghucu di Kota Manado 15 hari setelah Tahun Baru Imlek selallu berlangsung meriah ditambah dengan nuansa heroik dari para Tang Sin yang beraksi di atas Kio atau usungan.
Dari tahun ke tahun, tradisi tersebut selalu menjadi pusat perhatian banyak orang yang berasal dari Kota Manado sendiri maupun Tomohon, Minahasa, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan dan Minahasa Utara.
Berkolaborasi dengan budaya Minahasa dengan menampilkan kelompok-kelmpok Kabasaran menjadi daya tarik tersendiri, ditambah lagi atraksi barongsai serta karnaval kendaraan hias yang menampilkan dewa – dewi dalam bentuk karya seni patung.
Kemeiahan semakin terasa di saat hari menjelang malam, dimana kendaraan hias yang didekorasi sedemikian rupa menunjukkan keindahan dengan kilau warna-warni lampu, sehingga membuat pemandangan seperti pelangi dari kejauhan.
Salah satu tokoh Agama Khonghucu Sofyan Jimmy Yosadi SE kepada BeritaManado.com, Jumat (2/3/2018) mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur kepada Tuhan karena seluruh rangkaian acara boleh berjalan dengan baik dan lancar.
“Harapan saya kedepan, Kota Manado dan seluruh daerah di Sulawesi Utara dapat diberkati oleh Tuhan dengan segala kebaikan, sehingga kehidupan umat manusia dapat menjadi selaras dengan kehendak Tuhan sendiri,” kata Yosadi.
(Frangki Wullur)