Manado – Dampak majunya ekonomi masyarakat menyebabkan peningkatan jumlah kendaraan di Kota Manado yang bertubuh pesat. Sehingga kemacetan pun menjadi bagian dari persoalan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat.
Anggota DPRD Kota Manado, Audy Lieke menilai dampak pertumbuhan ekonomi akan menimbulkan persoalan kemacetan yang harus antisipasi sejak dini. Sebab, kemacetan dapat mengurangi keinginan investor berinvestasi di Kota Manado.
“Kemacetan menjadi masalah yang sangat serius kedepannya bagi Kota Manado. Karena jika infrastuktur kurang baik, dampaknya adalah investor akan kurang berminat berinvestasi di kota ini. Contoh real pada saat ini yakni Malaysia menjadi negara yang paling di lirik oleh investor untuk kawasan Asia Tenggara karena Indonesia kalah dari segi infrastruktur. Persoalan yang sama juga dihadapi Singapura karena biaya tenaga kerja terlalu mahal, sedangkan Thailand tidak memiliki kestabilan politik dalam negeri,” tutur pengusaha muda ini.
Lieke pun berharap, kedepannya pemerintah dapat mengambil langkah antisipaitf dengan perbaikan infrastruktur yang lebih baik, agar Kota Manado selalu siap mengahadapi persoalan kemacetan, sehingga gairah berivenstasi dari para investor dapat dijaga.
“Pemerintah harus mempunyai target untuk membangun infrastruktur jalan raya baru setiap tahunnya. Dengan target minimum beberapa kilometer yang wajib terlaksana. Supaya Kota Manado terus dilirik investor dari berbagai negara,” tandas politisi Gerindra itu. (leriandokambey)
Manado – Dampak majunya ekonomi masyarakat menyebabkan peningkatan jumlah kendaraan di Kota Manado yang bertubuh pesat. Sehingga kemacetan pun menjadi bagian dari persoalan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat.
Anggota DPRD Kota Manado, Audy Lieke menilai dampak pertumbuhan ekonomi akan menimbulkan persoalan kemacetan yang harus antisipasi sejak dini. Sebab, kemacetan dapat mengurangi keinginan investor berinvestasi di Kota Manado.
“Kemacetan menjadi masalah yang sangat serius kedepannya bagi Kota Manado. Karena jika infrastuktur kurang baik, dampaknya adalah investor akan kurang berminat berinvestasi di kota ini. Contoh real pada saat ini yakni Malaysia menjadi negara yang paling di lirik oleh investor untuk kawasan Asia Tenggara karena Indonesia kalah dari segi infrastruktur. Persoalan yang sama juga dihadapi Singapura karena biaya tenaga kerja terlalu mahal, sedangkan Thailand tidak memiliki kestabilan politik dalam negeri,” tutur pengusaha muda ini.
Lieke pun berharap, kedepannya pemerintah dapat mengambil langkah antisipaitf dengan perbaikan infrastruktur yang lebih baik, agar Kota Manado selalu siap mengahadapi persoalan kemacetan, sehingga gairah berivenstasi dari para investor dapat dijaga.
“Pemerintah harus mempunyai target untuk membangun infrastruktur jalan raya baru setiap tahunnya. Dengan target minimum beberapa kilometer yang wajib terlaksana. Supaya Kota Manado terus dilirik investor dari berbagai negara,” tandas politisi Gerindra itu. (leriandokambey)