Tahuna – Walaupun pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) untuk sementara masih mengambang kepastiannya, namun para panitia calon DOB Sangihe Selatan tak penah patah semangat.
Pasalnya hari Senin (1 /12/2014) dua kecamatan di bagian Selatan yakni Kecamatna Tamako dan Manganitu Selatan melakukan rapat dalam rangka pemekaran kecamatan baru yang diambil dari kampong di dua kecamatan tersebut.
Rapat yang dipimpin oleh Kepala bagian Pemerintahan Danny Mandak tersebut, mehadirkan semua kapitalaung yang ada di dua kecamatan terlebih kapitalaung dan tokoh masyarakat dari 10 kampung yang masuk pada pemekaran kecamatan baru itu, seperti Kapitalaung kalinda, kalinda I, Makalekuhe, Bebu, Pananaru, Kalama darat, Dagho, Kaluwatu, Pindang dan Laine.
Rapat pembentukan kecamatan baru ini, berjalan sangat alot dimana kampung Laine ddan kalinda yang tidak mau bergabung di kecamatan baru tersebut dengan alasan ibu kota kecamatan yang nantinya akan ditempatkan di Kampung Dagho.
“ Kami tidak setuju karena alasan pemekaran adalah pendekatan pelayanan Publik, bagaimana tidak ibukota kecamatan sekarang di Tamako berjarak 4 kilo dari kampung kami, tapi kalau bergabung dengan kecamatan baru yang ibukotannya di dagho jaraknya 6 kilo,” ungkap F. Mandiangan Kapitalaung Kalinda.
Sementara itu dari 10 kampung yang ada pada dasarnya setuju dengan pembentukan kecamatan baru, hanya dua kampong kalinda dan Laine yang permasalahkan kalau ibu kota di dagho.
“ Intinya pertemuan ini, semua kampong setuju membentuk kecamatan baru, hany saja dua kampong yang masih mengambang mengenai rencana ibu kota kecamatan yang ditempatkan di kapung Dagho,” kata Danny Mandak
Kabag Pemerintahan .(gun)
Tahuna – Walaupun pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) untuk sementara masih mengambang kepastiannya, namun para panitia calon DOB Sangihe Selatan tak penah patah semangat.
Pasalnya hari Senin (1 /12/2014) dua kecamatan di bagian Selatan yakni Kecamatna Tamako dan Manganitu Selatan melakukan rapat dalam rangka pemekaran kecamatan baru yang diambil dari kampong di dua kecamatan tersebut.
Rapat yang dipimpin oleh Kepala bagian Pemerintahan Danny Mandak tersebut, mehadirkan semua kapitalaung yang ada di dua kecamatan terlebih kapitalaung dan tokoh masyarakat dari 10 kampung yang masuk pada pemekaran kecamatan baru itu, seperti Kapitalaung kalinda, kalinda I, Makalekuhe, Bebu, Pananaru, Kalama darat, Dagho, Kaluwatu, Pindang dan Laine.
Rapat pembentukan kecamatan baru ini, berjalan sangat alot dimana kampung Laine ddan kalinda yang tidak mau bergabung di kecamatan baru tersebut dengan alasan ibu kota kecamatan yang nantinya akan ditempatkan di Kampung Dagho.
“ Kami tidak setuju karena alasan pemekaran adalah pendekatan pelayanan Publik, bagaimana tidak ibukota kecamatan sekarang di Tamako berjarak 4 kilo dari kampung kami, tapi kalau bergabung dengan kecamatan baru yang ibukotannya di dagho jaraknya 6 kilo,” ungkap F. Mandiangan Kapitalaung Kalinda.
Sementara itu dari 10 kampung yang ada pada dasarnya setuju dengan pembentukan kecamatan baru, hanya dua kampong kalinda dan Laine yang permasalahkan kalau ibu kota di dagho.
“ Intinya pertemuan ini, semua kampong setuju membentuk kecamatan baru, hany saja dua kampong yang masih mengambang mengenai rencana ibu kota kecamatan yang ditempatkan di kapung Dagho,” kata Danny Mandak
Kabag Pemerintahan .(gun)