Manado, BeritaManado.com — Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) James Arthur Kojongian yang juga sebagai Koordinator Komisi III DPRD Provinsi Sulut meminta perhatian serius seluruh kepala daerah terkait penataan ruang di daerah masing-masing.
Hal itu diungkapkan James setelah melihat tragedi bencana alam yang terjadi di Kota Manado yang hampir menenggalamkan 1/3 wilayah Kota Manado.
“Salah satu penyebab terjadinya bencana adalah penataan ruang yang belum tertata dengan baik, dan ini harus menjadi perhatian dari seluruh kepala daerah di Sulut,” ungkap James, Kamis (2/2/2023).
Menurut James, penataan ruang dan lingkungan alam sangatlah penting sebagai langkah pencegahan bencana yang lebih parah.
“Bencana banjir sudah dua kali terjadi di Manado yakni pada tahun 2014 dan saat ini menjadi pergumulan kita bencana pada tanggal 27 Januari Tahun 2023,” ungkap James, Kamis (2/2/2023).
Lanjut James, peristiwa bencana yang terjadi di Kota Manado menjadi perhatian di mana permukiman di bantaran sungai yang ada di Sulut sudah tidak terkendalikan lagi.
“Kita akan meninjau seluruh bantaran sungai yang ada di Sulut, karena sudah tidak ada lagi sepadan sungai, juga banyaknya pemanfaatan ruang di mana hutan-hutan ditebas,” tutur James.
James juga mengungkapkan, hampir semua sungai yang ada, mengalami penyempitan sehingga mempengaruhi daya tampung air.
“Sungai Bailang, Mahawu, Sario, Tikala, Malalayang, Tondano, hampir semua itu sudah tidak ada sepadan sungai sehingga daya tampungnya kecil,” terang James.
Dengan demikian, James sangat bersyukur atas hadirnya Waduk Kuwil Kawangkoan yang memperkecil pergerakan air hingga menimbulkan banjir yang lebih luas.
“Kita bisa bayangkan, jika tidak ada Waduk Kuwil ini, banjir di Manado pasti akan semakin meluas dengan intensitas hujan kala itu yang lebih besar dibanding tahun 2014 silam,” ucap James.
Dari data yang berhasil di himpun BeritaManado.com, debit air hujan yang terjadi pada tahun 2023 lebih besar dari yang terjadi di tahun 2014 silam berdasarkan data Balai Sungai.
Informasi Cuaca yang terjadi di tahun 2014
- Debit air hujan di posisi 80 sampai 180 mili meter per hari
- Luasannya kurang lebih 2000 hektare
- Banjir terfokus di seputaran aliran danau tondano hilir
Informasi Cuaca pada tanggal 27 Januari Tahun 2023
- Debit air hujan di posisi 160 sampai 300 mili meter per hari
- Debit air hujan di Pos Mapanget sampai 379 mili meter per hari
- Banjir terjadi sebagian besar di sungai Bailang, Mahawu dan Tikala
- Untuk Sungai Tondano di reduksi oleh bendungan Kawangkoan.
(Erdysep Dirangga)