Manado, BeritaManado.com – Pada April 2023, Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,25 persen, inflasi tahun kalender sebesar 1,16 persen dan inflasi year on year (yoy) sebesar 3,86 persen.
Dilihat dari inflasi month to month (mtm) Kota Manado menempati urutan ke-5 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-52 secara nasional.
Sedangkan secara year on year (yoy) Kota Manado menempati urutan ke-9 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-73 secara nasional.
Data tersebut dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) lewat Rilis Berita Resmi Statistik yang digelar secara daring pada Selasa (2/5/2023).
Kepala BPS Sulut Asim Saputra SST MEc Dev mengatakan, dari 11 kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year (yoy) 8 kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu:
- kelompok transportasi sebesar 14,33 persen,
- kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,72 persen,
- kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,98 persen,
- kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,72 persen,
- kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,19 persen,
- kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,07 persen,
- kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,57 persen,
- kelompok kesehatan sebesar 0,52 persen.
Sementara 2 kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu:
- kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 1,29 persen,
- kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.
Sedangkan untuk kelompok pendidikan cenderung stagnan.
“Kelompok pengeluaran pendidikan pada bulan April 2023 tidak mengalami perubahan indeks, masih dengan nilai IHK sebesar 124,48 persen sama dengan nilai pada bulan April 2022,” ujar Asim Saputra.
Penyumbang inflasi terbesar secara year on year (yoy) pada bulan April yaitu bensin sebesar 0,9761 persen dan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu cabai rawit sebesar 0,3100 persen.
“Penyumbang inflasi terbesar secara month to month (mtm) pada bulan April 2023 yaitu angkutan udara sebesar 0,4042 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah cabai rawit sebesar 0,4829 persen,” kata Asim Saputra.
Asim juga menjelaskan, perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan April 2023 secara umum menunjukan adanya kenaikan.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada April 2023, antara lain: bensin sebesar 0,9761 persen, beras sebesar 0,7488 persen, angkutan udara sebesar 0,3766 persen, angkutan dalam kota sebesar 0,3165 persen, nasi dengan lauk sebesar 0,1324 persen.
Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yoy, antara lain: cabai rawit sebesar 0,3100 persen, kangkung sebesar 0,1032 persen, ikan kembung/ ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso sebear 0,0835 persen, tomat sebesar 0,0768 persen, daging ayam ras sebesar 0,0755 persen.
Selain itu, beberapa komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi mtm terbesar pada April 2023, antara lain: angkutan udara sebesar 0,4042 persen; nasi dengan lauk sebesar 0,1278 persen; ikan selar/ikan tude sebesar 0,0737 persen; ikan malalugis/ikan sorihi sebesar 0,0613 persen; bawang merah sebesar 0,0302 persen; mie sebesar 0,0160 persen; tomat sebesar 0,0157 persen; beras sebesar 0,0156 persen; telur ayam ras sebesar 0,0130 persen dan ikan nike sebesar 0,0083 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi mtm terbesar adalah cabai rawit sebesar 0,4829 persen; ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,0503 persen; daging babi sebesar 0,0159 persen; cakalang diawetkan sebesar 0,0121 persen; besi beton sebesar 0,0104 persen; terong sebesar 0,0074 persen; anggur sebesar 0,0074 persen; daun paku/pakis sebesar 0,0070 persen; popok bayi sekali pakai/ diapers sebesar 0,0064 persen dan ikan oci sebesar 0,0063 persen.
(srisurya)