MANADO – Stok beras Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulawesi Utara(Sulut) hingga posisi 17 November 2011 tercatat 17.778,98 ton, jumlah tersebut mampu menjaga ketahanan stok hingga pertengahan tahun 2012.
“Posisi aman hingga pertengahan Juni 2012 berdasarkan perhitungan penyaluran rutin kepada kelompok anggaran TNI/Polri dan beras masyarakat miskin(raskin) dan operasi pasar yang rata-rata sebesar 3.072 ton per bulan,” kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut, Muhammad Hasyim, Jumat (18/11).
Hasyim mengatakan, stok beras sebanyak 17.778,98 ton tersebut saat ini tersimpan di 10 gudang Bulog yang ada di Sulut dan Provinsi Gorontalo.
“Tujuh gudang berada di Provinsi Sulut dengan jumlah beras tersimpan sebanyak 11.630,33 ton, sedangkan tiga gudang berlokasi di Gorontalo dengan stok sebesar 6.148,65 ton,” kata Hasyim.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Sulut, Noldy Tumigolung mengatakan, untuk gudang beras di Sulut, terbanyak tersimpan di GBB Madidir Bitung sebanyak 8.551,45 ton atau 48 persen dari total stok yang ada.
Gudang lainnya di Sulut, kata Noldy, yakni Mogolaeng, Bolaang Mongondow sebanyak 1.305,16 ton, dan gudang di Kepulauan Sangihe dan Talaud, masing-masing gudang Tahuna 1.215,18 ton, gudang Lirung 84,05 ton, gudang Beo 104,32 ton, gudang Siau 307,57 ton dan gudang Melonguane 62,59 ton.
Noldy mengatakan, stok beras sebanyak 17.778,98 ton tersebut berasal dari beras eks impor Vietnam sebanyak 17.034,61 ton atau sekitar 96 persen, sementara serapan beras lokal petani Gorontalo hanya 744,37 ton atau empat persen.
“Beras yang tersimpan di gudang Bulog Sulut, sebagian besar merupakan beras impor berkualitas baik,” kata Noldy.
Perum Bulog Sulut menerapkan sistem pemeliharaan beras di gudang dengan cukup baik, karena itu kualitas beras tersebut mampu terjaga baik.(jor)
MANADO – Stok beras Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulawesi Utara(Sulut) hingga posisi 17 November 2011 tercatat 17.778,98 ton, jumlah tersebut mampu menjaga ketahanan stok hingga pertengahan tahun 2012.
“Posisi aman hingga pertengahan Juni 2012 berdasarkan perhitungan penyaluran rutin kepada kelompok anggaran TNI/Polri dan beras masyarakat miskin(raskin) dan operasi pasar yang rata-rata sebesar 3.072 ton per bulan,” kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut, Muhammad Hasyim, Jumat (18/11).
Hasyim mengatakan, stok beras sebanyak 17.778,98 ton tersebut saat ini tersimpan di 10 gudang Bulog yang ada di Sulut dan Provinsi Gorontalo.
“Tujuh gudang berada di Provinsi Sulut dengan jumlah beras tersimpan sebanyak 11.630,33 ton, sedangkan tiga gudang berlokasi di Gorontalo dengan stok sebesar 6.148,65 ton,” kata Hasyim.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Sulut, Noldy Tumigolung mengatakan, untuk gudang beras di Sulut, terbanyak tersimpan di GBB Madidir Bitung sebanyak 8.551,45 ton atau 48 persen dari total stok yang ada.
Gudang lainnya di Sulut, kata Noldy, yakni Mogolaeng, Bolaang Mongondow sebanyak 1.305,16 ton, dan gudang di Kepulauan Sangihe dan Talaud, masing-masing gudang Tahuna 1.215,18 ton, gudang Lirung 84,05 ton, gudang Beo 104,32 ton, gudang Siau 307,57 ton dan gudang Melonguane 62,59 ton.
Noldy mengatakan, stok beras sebanyak 17.778,98 ton tersebut berasal dari beras eks impor Vietnam sebanyak 17.034,61 ton atau sekitar 96 persen, sementara serapan beras lokal petani Gorontalo hanya 744,37 ton atau empat persen.
“Beras yang tersimpan di gudang Bulog Sulut, sebagian besar merupakan beras impor berkualitas baik,” kata Noldy.
Perum Bulog Sulut menerapkan sistem pemeliharaan beras di gudang dengan cukup baik, karena itu kualitas beras tersebut mampu terjaga baik.(jor)