MANADO – Selandia Baru terus menjadi pasar potensial komoditas tepung kelapa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyusul realisasi ekspor ke negara tersebut cukup baik. “Pada keempat Juni 2011, Sulut mengekspor tepung kelapa ke Selandia Baru sebanyak 25,4 ton dengan perolehan devisa sebanyak 74.305 dolar Amerika Serikat,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan.
Sanny mengatakan, permintaan Selandia Baru terutama akan mengalami peningkatan tajam pada semester kedua tahun ini, hal berdasarkan kecenderungan terjadi setiap tahun. “Pada semester pertama, permintaan negara tersebut memang tetap ada, hanya saja jumlahnya tidak sebanyak pada semester kedua,” kata Sanny.
Tepung kelapa diolah menjadi berbagai jenis pangan, karena itu tren permintaan ke negara tersebut akan mengalami peningkatan saat masyarakat banyak membutuhkan produk pangan. “Bagi masyarakat Selandia Baru, tepung kelapa Sulut menjadi salah satu bahan baku andalan untuk diolah menjadi berbagai produk pangan, karena itu permintaan negara tersebut cenderung meningkat,” kata Sanny.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong, mengatakan, pasar Selandia Baru merupakan pasar tradisional untuk komoditas tersebut. “Ekspor tepung kelapa ke Selandia Baru sudah berlangsung secara sejak beberapa tahun silam, diharapkan di tahun-tahun mendatang akan terus meningkat seiring peluang ekspor ke negara tersebut semakin terbuka lebar,” kata Hanny.
Tepung kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa yang tercatat paling kontinu diekspor ke berbagai negara di dunia.(abm)
MANADO – Selandia Baru terus menjadi pasar potensial komoditas tepung kelapa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyusul realisasi ekspor ke negara tersebut cukup baik. “Pada keempat Juni 2011, Sulut mengekspor tepung kelapa ke Selandia Baru sebanyak 25,4 ton dengan perolehan devisa sebanyak 74.305 dolar Amerika Serikat,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan.
Sanny mengatakan, permintaan Selandia Baru terutama akan mengalami peningkatan tajam pada semester kedua tahun ini, hal berdasarkan kecenderungan terjadi setiap tahun. “Pada semester pertama, permintaan negara tersebut memang tetap ada, hanya saja jumlahnya tidak sebanyak pada semester kedua,” kata Sanny.
Tepung kelapa diolah menjadi berbagai jenis pangan, karena itu tren permintaan ke negara tersebut akan mengalami peningkatan saat masyarakat banyak membutuhkan produk pangan. “Bagi masyarakat Selandia Baru, tepung kelapa Sulut menjadi salah satu bahan baku andalan untuk diolah menjadi berbagai produk pangan, karena itu permintaan negara tersebut cenderung meningkat,” kata Sanny.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong, mengatakan, pasar Selandia Baru merupakan pasar tradisional untuk komoditas tersebut. “Ekspor tepung kelapa ke Selandia Baru sudah berlangsung secara sejak beberapa tahun silam, diharapkan di tahun-tahun mendatang akan terus meningkat seiring peluang ekspor ke negara tersebut semakin terbuka lebar,” kata Hanny.
Tepung kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa yang tercatat paling kontinu diekspor ke berbagai negara di dunia.(abm)