Surakarta, BeritaManado.com – Di era digitalisasi yang berkembang pesat saat ini mengharuskan adanya adaptasi dari korporasi dan pelaku usaha untuk terus bertahan, bahkan maju ke depan.
Transformasi digital menjadi pilihan yang harus dilakukan semua pihak secara kolaboratif.
Hal ini pun tampak dalam kegiatan dari Kadin Tech Hub yang merupakan perwujudan kolaborasi elemen swasta, pemerintah, dan BUMN, salah satunya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).
Sebagai wadah yang mempertemukan perusahaan/instansi/UMKM dan pemilik permasalahan dengan penyedia solusi dari individu, startup, dan kampus, Kadin Tech Hub pun diperkenalkan pada acara Digitalisasi Nusantara Expo and Summit (DNES) 2022 yang digelar Kadin Indonesia di Surakarta, Jawa Tengah, sebagai bagian dari side events B20 Gugus Tugas Digitalisasi.
Melalui platform Kadin Tech Hub ini, Ketua Komite Tetap Program Prakarsa Baru Komunikasi dan Informatika Kadin Indonesia, sekaligus Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid, berharap dapat mendukung transformasi digital yang kini terjadi.
Keterlibatan Telkom dalam platform ini juga merupakan bukti kontribusi dan dukungan perusahaan dalam digitalisasi dan pembentukan kedaulatan digital Indonesia.
Telkom sendiri disebut Fajrin terus konsisten memperkuat jaringan backbone dan gateway international.
Selain itu, Fajrin yang juga menjabat Deputy Chair TF Digitalization B20 mengatakan, Telkom juga mengembangkan ekosistem data center (NeuCentrIX) untuk mengakselerasi digitalisasi berbasis cloud dan mengembangkan infrastruktur demi meningkatnya kualitas layanan telekomunikasi dan digital hingga ke pelosok.
“Lalu lintas 79,4 zettabytes data/informasi per tahun akan meningkatkan lebih banyak masalah untuk dipecahkan. Koneksi digital yang lebih cepat, didukungteknologi 5G dan IoT, berpotensi meningkatkan PDB global sebesar 1,2 triliun dolar AS menjadi 2 triliun dolar AS pada 2030. Potensi ini harus kita maksimalkan demi membawa kemaslahatan bagi negara, masyarakat, dan pelaku usaha,” ujar Muhamad Fajrin Rasyid, sebagaimana dikutip dari Suara.com, jaringan BeritaManado.com.
Menurutnya, nilai pasar IoT pada 2030 diperkirakan akan mencapai 12,6 triliun dolar AS dan ini membuktikan besarnya peluang digitalisasi untuk memajukan perekonomian masyarakat dunia, khususnya Indonesia.
Pada dekade mendatang, digitalisasi yang masif akan menjadi konsep utama dalam perekonomian dunia.
Sistem ekonomi kolaboratif akan tercipta seiring makin biasnya batas antar negara akibat kemajuan teknologi.
“Kadin Tech Hub hadir untuk memudahkan pemilik masalah dan pemberi solusi untuk saling berdiskusi dan mendukung dalam sistem ekonomi kolaboratif. Contohnya, jika ada UMKM restoran yang butuh digitalisasi kasir, mereka bisa mengutarakan masalah tersebut, kemudian akan ada berbagai startup yang menawarkan solusi untuk mengatasi kebutuhan itu menggunakan experience dan idenya masing-masing,” ujar Fajrin.
Pada Kadin Tech Hub, beberapa solusi yang sudah tersedia antara lain berasal dari startup dan platform karya Telkom, seperti MySooltan, Nodeflux, Indigo, dan BigBox.
Sebagai contoh, My Sooltan adalah platform penyedia solusi digital touch point terintegrasi yang bisa dimanfaatkan UMKM, kemudian Nodeflux menyediakan solusi computer vision and deep learning untuk deteksi video dengan cara canggih dan termutakhir.
Adapun Kadin Tech Hub dapat diakses melalui laman http://kadin.digital.
(***/jenly)