Manado, BeritaManado.com — Pada Desember 2023 Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,68 persen, inflasi tahun kalender sebesar 2,87 persen dan inflasi year on year (yoy) sebesar 2,87 persen.
Angka tersebut baru saja dirilis oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) yang dipimpin langsung Kepala BPS Sulut, Asim Saputra, Selasa (2/1/2024) secara daring.
Dari 11 kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year (yoy) sepuluh kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu:
– kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,94 persen,
– kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,84 persen,
– kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,92 persen,
– kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,72 persen,
– kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,70 persen,
– kelompok transportasi sebesar 1,57 persen,
– kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,22 persen,
– kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen,
– kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen,
– kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen.
Satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen.
Penyumbang inflasi terbesar secara year on year (yoy) pada bulan Desember yaitu beras sebesar 1,0397 persen.
“Sedangkan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu bawang merah sebesar 0,1131 persen,” ujar Asim.
Lanjutnya, penyumbang inflasi terbesar secara month to month (mtm) pada bulan Desember 2023 yaitu cabai rawit sebesar 0,3500 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,0593 persen.
“Jadi bulan ini masih pemicu inflasi cabai rawit,” kata Asim.
Dilihat dari inflasi month to month (mtm) Kota Manado menempati urutan ke-5 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-11 secara nasional, sedangkan secara year on year (yoy) Kota Manado menempati urutan ke-5 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-36 secara nasional.
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, inflasi year on year (yoy) tertinggi terjadi di Kota Sumenep sebesar 5,08 persen dan terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 0,63 persen.
(***/srisurya)