MANADO – Demo yang dilakukan sekelompok warga di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Depdagri pada, Kamis (30/6) lalu, yang memojokkan Gubernur Sulut, Dr SH Sarundajang, dinilai kuasa hukum SHS, Johanes Juman Budiman SH, merupakan manuver yang dilakukan ‘pemain-pemain lama’ yang tidak tahu malu, dan tidak tahu berterima kasih kepada SHS yang telah membawa daerah ini lebih mendunia.
”Saya selaku kuasa hukum Gubernur Sulut, sangat mengecam tindakan, dan gerakan yang telah mencoreng nama baik Sulut, dan nama baik SHS. Ini perlu saya sampaikan, karena saat ini sejumlah investor, sedang melirik Sulut, ”ujar Juman sapaan akrab pengacara kondang Sulut ini.
Dia menuding demo ini dimainkan ‘pemain-pemain lama’ yang sama sekali tidak menginginkan Sulut maju. ”Mereka tidak pernah berpikir bahwa dampak negatif dari gerakan mereka itu bukan hanya mengena ke SHS secara khusus, tapi akan berefek ke Sulut secara keseluruhan, ”tuturnya meyakinkan.
Dia mengingatkan, harapan, dan keuntungan yang bakal diterima rakyat Sulut bisa hanya menyisakan kenangan. ”Jadi sekali lagi saya selaku kuasa hukum gubernur, mengimbau kepada ‘pemain-pemain lama ini agar tidak merusak cita, dan citra Sulut yang telah mendunia. Karena apa yang mereka angkat dalam demo kemarin, semua tidak benar serta tidak ada dasar hukum yang kuat, dan akurat, ”ujarnya lagi.
Sebagai contoh kata Budiman, SHS disebutkan terlibat korusi kasus Damkar, dan telah melakukan pelanggaran HAM. ”Itu sama sekali tidak benar. Terbukti SHS telah menerima penghargaan Bintang Maha Putra Utama, itu tentu sudah melewati berbagai pemeriksaan/penelitian baik dari KPK, Jaksa, Kepolisian, dan Badan Intelejen Negara. Bahkan dari Rumah Sakit Jiwa pun dimintai keterangan, ”tukas Budiman.
Karena itu, apa yang digembar-gemborkan dalam demo itu merupakan pepesan kosong belaka. Karena semua masalah itu, sudah dipatahkan di Dewan Pers, dan Komnas HAM pada 2010 lalu. (abm)