Manado, BeritaManado.com — Sinergi Sosialisasi dan Edukasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia telah terlaksana pada Kamis (14/11/2024) di FourPoints by Sheraton Manado.
Kegiatan ini disebut juga sarasehan BPJS Kesehatan dan Polri karena turut menjadi momen silaturahmi serta untuk memperkuat kemitraan serta engagement melalui sinergi dan kolaborasi keduanya yang merupakan mitra kerja sekaligus Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Untuk diketahui, sampai dengan 1 November 2024, jumlah peserta JKN sebanyak 278.011.250 peserta dan jumlah peserta segmen PPU – Polri yaitu sebanyak 1.278.127.
Sedangkan jumlah FKTP Kerjasama 23.406 dan FKRTL 3152 dan untuk Jumlah Faskes Polri sebesar 617 faskes, dengan rincian 566 Klinik dan 51 Rumah Sakit.
Dengan jumlah faskes Polri diatas dapat meningkatkan kepuasan peserta melalui penanganan dan pengaduan yang tepat.
Deputi Direksi Bidang Manajemen Mutu Layanan BPJS Kesehatan dr. I Made Puja Yasa, MM., AAK mengungkapkan, melalui kegiatan ini pihaknya berharap dapat memberikan informasi terbaru terkait kebijakan-kebijakan program JKN, progress pelaksanaan program serta edukasi program dan pola hidup sehat kepada peserta JKN dari segmen Polri.
Selain itu dapat meningkatkan pemahaman terkait hak dan kewajiban peserta, informasi manfaat, prosedur dalam mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan, serta menyampaikan informasi terkait inovasi BPJS Kesehatan yang bertujuan memberikan kemudahan pelayanan bagi peserta.
“Dengan demikian, kepuasan peserta terus mengalami peningkatan yang dibuktikan dengan hasil survei kepuasan BPJS Kesehatan pada tahun 2023 sebesar 90,7 persen,” ujar Yasa yang dalam kegiatan tersebut turut didampingi Deputi Direksi Wilayah X Octovianus Ramba, S.Si, Apt. AAAK.
Perlu disampaikan, salah satu faktor penunjang kepuasan peserta adalah terpenuhinya informasi kepada peserta yang akurat dan terbarukan.
Oleh karena itu, melalui pelaksanaan kegiatan sarasehan ini, diharapkan semuanya dapat melihat kondisi dan fakta di lapangan sekaligus menggali permasalahan yang terjadi serta memberikan alternatif solusi untuk perbaikan layanan kepada peserta JKN, khususnya anggota Polri.
Kini, terdapat 5 (lima) layanan yang diintegrasikan pada program sentralisasi, yaitu:
1. Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA);
2. Sentra Layanan Administrasi Kepesertaan (SELARAS);
3. Jenis Layanan Rekrutmen dan
Reaktivasi Peserta (JELITA);
4. Sentralisasi Edukasi dan
Penanganan Pengaduan sentral hub (SENADA);
5. Liaison Officer Care Center 165 (LO CC 165).
Melalui Program Sentralisasi tersebut, BPJS Kesehatan berupaya memastikan setiap penduduk Indonesia terlindungi Program JKN dan mendapatkan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara.
Harapannya seluruh anggota Polri beserta anggota keluarga yang terdaftar dalam Program JKN dapat melakukan validasi data secara berkala jika terjadi perubahan, baik golongan, kepangkatan, data diri, susunan anggota keluarga serta data-data kepesertaan lainnya.
Pada kesempatan itu, Ade Rai hadir sebagai keynote speaker dan memberi edukasi tentang gaya hidup sehat kepada para peserta yang hadir.
Ade Rai mengatakan, sebagian besar penyakit yang dialami manusia itu karena gaya hidup, seperti waktu istirahat yang kurang, makan tidak teratur dan asupan nutrisi yang kurang diperhatikan.
Selain berolahraga dan memperhatikan asupan makanan, Ade Rai juga menyampaikan manfaat dari puasa rutin.
(srisurya)