Bitung – Menghirup lem Eha-bond atau ngelem serta peyalagunaan obat-obatan seperti obat batuk Komix adalah lagkah awal untuk menggunakan Narkoba.
Hal itu disampaikan Kepal BNN Kota Bitung, dr Tommy Sumampouw dihadapan puluhan pemuda perwakilan dari sepuluh jemaat Wilayah Bitung XI di Gereja Exodus Matuari Wilayah Bitung XI Sagerat Weru Dua dengan tema Kampanye Anti Narkoba Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Sehat, Minggu (28/07/2019).
“Awal mula penggunaan Narkoba adalah lewat coba-coba Eha-bond dan penyalagunaan Komix. Jangan melihat Narkoba terlalu jauh, tapi jenis atau langkah awal terjerumus Narkoba ada di sekitar kita, seperti Eha-bond dan obat-obat yang disalahgunkan seperti Komix dan obat-obatan lainnya,” kata Tommy.
Menurutnya, menjadi pengguna Narkoba atau tidak tergantung dari diri sendiri. Apakah mampu mengatakan tidak atau ikut-ikutan hanya karena pengaruh lingkungan serta pergaulan.
“Ingat, menggunakan Narkoba hanya ada tiga jalan, yakni direhabilitasi, berurusan dengan hukum atau ditangkap dan mati sendiri atau bunuh diri akibat ketergantungan. Tidak ada pilihan lain jika kalian sudah terjerumus menggunakan Narkoba,” katanya.
Untuk terhindar dari penyalagunaan obat Komix, ngelem atau Narkoba kata dia, kuncinya adalah membentengi diri dengan intens komunikasi dengan orang tua setiap saat serta membuka komunikasi dengan teman.
“Jangan nanti menghubungi orang tua saat berada di luar rumah hanya disaat kalian perlu pulsa atau membeli kebutuhan lain. Begitupun sebaliknya, bagi orang tua, saat anak berada di luar rumah harus intens berhubungan lewat telepon agar ada komunikasi,” katanya.
Tommy juga menyampaikan, Kota Bitung adalah daerah potensial peredaran Narkoba karena menjadi pintu masuk lewat jalur laut di Sulut. Sehingga pemuda Gereja harus bisa membentengi diri agar tidak menjadi pengguna.
“Gejala orang yang menggunakan Narkoba sangat gampang dikenali, salah satunya adalah emosi yang tidak bisa dikontrol. Jika menemukan indikasi seperti ini, silakan lapor Pala atau Lurah atau langsung ke BNN dan Polisi. Jangan berusaha menangani sendiri karena sangat beresiko dan sudah banyak contoh kasus,” katanya.
Dirinya berharap tidak ada lagi pemuda atau remaja, termasuk pemuda Gereja yang terjerat menggunakan Narkoba agar tidak menambah panjang daftar pengguna Narkoba di Indonesia.
“Kuncinya, mari mencegah dari diri sendiri. Berani mengatakan tidak,” katanya.
(abinenobm)