Kawangkoan – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara Luctor Tapiheru meminta perbankan swasta yang ada di Manado dan sekitarnya untuk turut membantu pengembangan sektor pertanian Sulut, khususnya untuk komoditi pemicu inflasi seperti cabai dan bawang merah.
Hal itu dikatakan kepada beberapa pimpinan perbankan swasta yang turut serta dalam peninjauan kebun percontohan PT Gunung Mas Agro Lestari (GMAL) di Desa Pinabetengan Selatan Kecamatan Tompaso Barat, Rabu (24/6/2015) kemarin.
BI sendiri menurut Tapiheru siap memberikan bantuan kepada petani dengan catatan manajemen dan sistem pengelolaan harus benar-benar professional.
“Mengenai hal tersebut saya kira dengan kehadiran PT Gunung Mas Agro Lestari sudah sangat membantu petani. Selain sudah memberikan keuntungan secara ekonomis, para petani juga memperoleh pengetahuan tentang pertanian yang mungkin sebelumnya belum diketahui. Hal seperti inilah yang bisa diikuti oleh perbankan swasta untuk turut menciptakan iklim ekonomi yang stabil melalui program pengembangan komoditi pemicu inflasi,” ungkap Tapiheru. (frangkiwullur)
Kawangkoan – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara Luctor Tapiheru meminta perbankan swasta yang ada di Manado dan sekitarnya untuk turut membantu pengembangan sektor pertanian Sulut, khususnya untuk komoditi pemicu inflasi seperti cabai dan bawang merah.
Hal itu dikatakan kepada beberapa pimpinan perbankan swasta yang turut serta dalam peninjauan kebun percontohan PT Gunung Mas Agro Lestari (GMAL) di Desa Pinabetengan Selatan Kecamatan Tompaso Barat, Rabu (24/6/2015) kemarin.
BI sendiri menurut Tapiheru siap memberikan bantuan kepada petani dengan catatan manajemen dan sistem pengelolaan harus benar-benar professional.
“Mengenai hal tersebut saya kira dengan kehadiran PT Gunung Mas Agro Lestari sudah sangat membantu petani. Selain sudah memberikan keuntungan secara ekonomis, para petani juga memperoleh pengetahuan tentang pertanian yang mungkin sebelumnya belum diketahui. Hal seperti inilah yang bisa diikuti oleh perbankan swasta untuk turut menciptakan iklim ekonomi yang stabil melalui program pengembangan komoditi pemicu inflasi,” ungkap Tapiheru. (frangkiwullur)