
Senator Maya Rumantir bersama civitas academica Universitas Prisma Manado
Manado, BeritaManado.com — Senator RI Maya Rumantir menjadi motivator di Universitas Prisma Manado dalam agenda Kuliah Umum kepada mahasiswa.
Dihadapan ratusan mahasiswa, Anggota Komite IV DPR RI ini mengatakan bahwa sebagai generasi muda harus menjadi manusia yang proaktif dan bukan reaktif.
Maya Rumantir memberikan penjelasan bawah reaktif adalah suatu sikap yang cepat merespon sesuatu namun cenderung punya sisi negatif.
“Kalau proaktif memiliki dorongan untuk melakukan hal-hal positif yang berdampak baik terhadap kehidupan masyarakat,” ungkap Maya Rumantir.
Untuk menjadi teladan ada tantangan yang harus dihadapi yaitu berhadapan dengan aneka tantangan, baik dari luar maupun dalam diri sendiri.
Lebih kauh Senator Maya Rumantirn mengatakan bahwa proaktif itu sendiri merupkan sikap yang tidak menunggu oerintah orang lain san suka untuk berinisiatif melakukan sesuatu yang positif.
“Mahasiswa harus berani memberi diri untuk melakukan segala kebaikan. Sebagai generasi muda harus punya keberanian dalam memberikan kontribusi positif bagi banyak orang,” ujarnya.
Secara spesifik, materi kuliah umum Senator Maya Rumantir terfokus pada bagaimana membangun sikap dan perilaku positif sebagai kunci dalam pengamalan wawasan kebangsaan menuju Indonesia maju dan berainar.
Dalam sesi dialog, Maya Rumantir menanggapi pertanyaaan tentang cara mengatasi tantangan berupa perilaku megatif yang dapat menghambat pembangunan bangsa seperti korupsi, intoleransi dan apatisme.
Selain itu ada juga harapan dari seorang mahasiswa yang mempertanyakan bahwa mengapa ada oknum pejabat yang sebelumnya sudah dibekali oleh wawasan kebangsaan namun masih saja melakukan tindakan korupsi dan lain sebagainya.
“Atas segala tantangan dengan indikasi dampak negatif yang ada maka utamanya yaitu seseorang harus memiliki hubungan yang kuat dengan Tuhannya. Kita harus bijaksana dalam menempatkan diri dalam lingkungan pergaulan yang baik,” ungkap Maya Rumantir.
Kalau masih ada pejabat yang korupsi meski sudah mendapatkan wawasan kebangsaan, itu lebih dari pada sejauh mana oknum pejabat tersebut memiliki integritas.
Sebagai motivasi, Maya Rumantir menekankan bahwa, meski sudah banyak melakukan kebaikan, jangan pernah mengharapkan penghargaan dari siapapun.
“Lakukan saja hal-hal baik bagi sesama manusia. Percayalah bahwa apa yang kita lakukan itu akan diperhitungkan Tuhan di masa yang sudah ditentukan-Nya. Sebagai manusia, kita harus melakukan dengan inisiatif yang memiliki dampak sosial, politik dan pemerintahan,” ujarnya.
(Frangki Wullur)