Bitung – Fenomena Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender (LGBT) rupanya bisa diberantas dengan keterlibatan semua elemen masyarakat Kota Bitung. Mengingat fenomena ini sudah mulai muncul di Kota Bitung dari tahun 2009 lalu sebelum booming di daerah lain.
“Prilaku ini sudah lama ada, tapi sayang ketika mulai muncul penanganannya hanya ditangani kelompok atau orang tertentu saja tanpa ada perhatian dari semua pihak,” kata Kepala BNN Kota Bitung, dr Tommy Sumampous dalam diskusi interaktif Bitung Jurnalis Club beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, fenomena ini harus menjadi perhatian bersama karena identik dengan penggunaan zat-zat adekrif untuk berfantasi. Mulai dari penggunaan lem Eha-Bond penyalagunaan obat-obatan seperti Komix, Antimo, Autan dan obat lainnya untuk berfantasi.
“Semua harus terlibat dan ambil bagian dalam memberantas fenomena ini demi menyelamatkan generasi Kota Bitung,” katanya.
Menurutnya, keterlibatan pemerintah, tokoh masyarakat dan agama, LSM, guru, orang tua, RT serta Pala sangat diperlukan dalam memberantas fenomena LGBT.
“Yang terpenting adalah pengawasan orang tua. Jangan hanya karena anak terlihat bergaul dengan lain jenis kelamin baru melakukan pengawan dan kontrol, tapi juga harus mewaspadai ketika berteman dengan sesama jenis,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Fenomena Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender (LGBT) rupanya bisa diberantas dengan keterlibatan semua elemen masyarakat Kota Bitung. Mengingat fenomena ini sudah mulai muncul di Kota Bitung dari tahun 2009 lalu sebelum booming di daerah lain.
“Prilaku ini sudah lama ada, tapi sayang ketika mulai muncul penanganannya hanya ditangani kelompok atau orang tertentu saja tanpa ada perhatian dari semua pihak,” kata Kepala BNN Kota Bitung, dr Tommy Sumampous dalam diskusi interaktif Bitung Jurnalis Club beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, fenomena ini harus menjadi perhatian bersama karena identik dengan penggunaan zat-zat adekrif untuk berfantasi. Mulai dari penggunaan lem Eha-Bond penyalagunaan obat-obatan seperti Komix, Antimo, Autan dan obat lainnya untuk berfantasi.
“Semua harus terlibat dan ambil bagian dalam memberantas fenomena ini demi menyelamatkan generasi Kota Bitung,” katanya.
Menurutnya, keterlibatan pemerintah, tokoh masyarakat dan agama, LSM, guru, orang tua, RT serta Pala sangat diperlukan dalam memberantas fenomena LGBT.
“Yang terpenting adalah pengawasan orang tua. Jangan hanya karena anak terlihat bergaul dengan lain jenis kelamin baru melakukan pengawan dan kontrol, tapi juga harus mewaspadai ketika berteman dengan sesama jenis,” katanya.(abinenobm)