Manado, BeritaManado.com– Pria berinisial A (20) yang tak lain orang dekat dari bocah perempuan malang berinisial R (8) warga Kelurahan Kawangkoan Baru Minut, ditetapkan Polisi sebagai tersangka pelaku kejahatan terhadap anak yang mengakibatkan kematian.
Saat ditemukan korban tidak menggunakan busana dan terhimpit di sela-sela batu di komplek reklamasi.
Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Sugeng WS, Kamis, (30/3/2023) sore.
“Motif dari pelaku adalah ingin melampiaskan hasrat seksual kepada korban,” ungkap Kompol Sugeng.
Terungkap, pelaku dan korban yang diketahui tinggal serumah. Awalnya korban diajak pelaku A, yang merupakan pacar dari kakak korban yang diketahui kini sedang hamil 5 bulan untuk pergi ke Kota Manado dengan alasan mengantarkan paket.
Saat berada di TKP di lokasi reklamasi Pantai Malalayang, pelaku yang ‘kebelet ngesex’ membujuk korban untuk berhubungan badan namun korban menolak dan sempat melawan.
Saat di TKP, pelaku juga melucuti seluruh pakaian dari korban.
“Korban dipondong oleh pelaku dan sempat terjatuh akibatnya dari hasil otopsi ditemukan luka memar di bagian dahi dan kepala saat korban ditemukan di sela-sela batu di TKP,” jelas Kompol Sugeng.
Dari hasil otopsi pihak kepolisian ditemukan juga terdapat luka memar diduga akibat benda tumpul di bagian kemaluan korban.
“Tersangka menenggelamkan korban dengan cara membekap dan ditenggelamkan ke air (laut) kurang lebih 5 menit, sehingga akhirnya korban meninggal dunia,” beber Kompol Sugeng.
Usai korban meninggal dunia pelaku lantas melakukan tindak pidana persetubuhan sebanyak satu kali.
Oleh kepolisian pelaku dikenakan pasal kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan meninggal dunia seperti yang diatur 80 ayat 3 UU RI tahun 2014 tentang perlindungan anak, dan pasal pembunuhan berencana 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
“Ancaman hukumannya 15 hingga 20 tahun penjara,” tandas Kompol Sugeng.
Sementara, pelaku A yang kini ditahan di Mapolresta Manado mengaku melakukan aksi keji tersebut karena ada masalah.
“Ada masalah dengan keluarga,” ungkap dia.
Deidy Wuisan