Tombulu, BeritaManado.com – Pembunuhan sadis terjadi di Desa Rumengkor, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa.
Korban bernama Fallen Kapele, berusia sekitar 22 tahun, warga Desa Rumengkor I, Jaga 3, diduga dibunuh lelaki inisial PK, warga Desa Rumengkor, Jaga 6, di perkebunan yang juga rumah tempat tinggal pelaku.
Terduga pelaku sudah diamankan aparat kepolisian dari Sektor Tombulu yang dipimpin Kapolsek Iptu Jopi Runtu, Selasa (26/12/2017), sekitar pukul 12.00 WITA.
Kronologi pencarian korban diceritakan Jeffry Makal, Kepala Hansip Rumengkor I, korban tidak pulang setelah pergi ke rumah pelaku, Minggu (24/12/2017), sekitar pukul 15.00 WITA, keluarga mulai mencari korban pada Senin (25/12/2017), sekitar pukul 08.00 WITA.
“Ketika keluarga dan aparat desa datang sekitar 12 orang pelaku sementara memasak saguer untuk pembuatan gula aren. Ditanyakan, pelaku membenarkan korban sempat datang menjual ayam tiga ekor namun tidak jadi dibeli pelaku. Katanya, korban sudah pergi ke Tondano,” ujar Jeffry Makal kepada BeritaManado.com, Rabu (27/12/2017) pagi.
Lanjut Jeffry Makal, keluarga baru melaporkan kehilangan korban kepada Hukum Tua Desa Rumengkor I, Jerry Korengkeng, pada Senin malam pukul 20.00 WITA.
“Malam itu pencarian korban dilanjutkan oleh keluarga, masyarakat bersama tiga aparat kepolisian dari Sektor Tombulu termasuk bapak Kapolsek. Rumah pelaku kembali didatangi kebetulan pelaku berada di rumah, kembali pelaku mengelak,” tandas Jeffry Makal.
Pencarian korban dilanjutkan Selasa (26/12/2017) pagi, semakin banyak masyarakat terlibat hingga berjumlah puluhan. Pihak kepolisian Sektor Tombulu dibantu Babinsa sekitar pukul 10.00 WITA memaksimalkan pencarian. Pelaku pada pagi hari tersebut berada di rumah sementara memasak saguer untuk pembuatan gula aren.
“Kecurigaan semakin besar ketika kami melihat ayam milik korban berada di rumah pelaku, padahal sebelumnya pelaku bilang tidak jadi membeli ayam milik korban. Jam 10 pagi itu pelaku mengizinkan aparat polisi dan babinsa memeriksa bagian dalam rumah sementara pelaku berdiri di halaman luar rumah. Ternyata belakangan terungkap lokasi berdiri pelaku tepat di samping korban dikuburkan,” tukas Jeffry Makal.
Selanjutnya, ketika polisi dan babinsa melakukan pemeriksaan bagian dalam dan belakang rumah, ditemukan banyak gumpalan darah di tanah bagian belakang rumah. Diduga, di tempat tersebut korban dibunuh dan leher digorok hingga terpisah dari badan.
“Kecurigaan korban dibunuh semakin kuat. Seorang polisi bertanya kepada pelaku, ‘Ulus (nama panggilan sehari-hari pelaku), ngana so bunuh kang itu Allen (nama panggilan sehari-hari korban)?? Pelaku menjawab, tanya jo pa Denny (saudara pelaku)’ Polisi tidak memahami maksud perkataan pelaku,” jelas Jeffry Makal.
Selanjutnya, ketika semakin besar kecurigaan bahwa pelaku sudah membunuh korban ditandai penemuan banyak gumpalan darah, bersamaan masyarakat semakin banyak termasuk keluarga korban, polisi langsung membubarkan massa.
Sekitar pukul 10.30 WITA, di lokasi kejadian tersisa sekitar 10 orang termasuk pelaku, beberapa polisi ke rumah saudara pelaku untuk bertanya sesuai penuturan pelaku. Kemudian pelaku meninggalkan lokasi. Pencarian korban kembali dilakukan beberapa warga yang kebetulan masih berada di lokasi.
Pencarian dilanjutkan, warga mencurigai sebuah timbunan samping lokasi berdiri pelaku ketika aparat memeriksa rumah. Kecurigaan korban dikubur di situ karena tanah timbunan bercampur batang dan daun pisang yang kelihatan belum layak ditebang.
“Digaruk menggunakan parang dan kayu terlihat terpal dalam tanah. Ketika dikoyak menggunakan parang tangan korban langsung kelihatan. Ternyata korban telah dibunuh, dibungkus terpal sambil diikat erat, dikubur bagian depan rumah pelaku. Selanjutnya, aparat kepolisian langsung mengamankan lokasi penemuan mayat. Penemuan mayat sekitar pukul 11.00 WITA,” tukas Jeffry Makal.
Aparat kepolisian dibantu beberapa warga Rumengkor langsung mencari pelaku dan pelaku ditemukan sedang makan di rumah keluarganya di Desa Rumengkor, Jaga 4. Pelaku ditangkap tanpa perlawanan sekitar pukul 12.00 WITA.
“Ketika ditangkap terduga pelaku mengaku bahwa benar dia yang membunuh korban,” ujar Djonnie Lengkong, tokoh masyarakat Rumengkor yang ikut membantu polisi menangkap pelaku.
Sebelumnya diceritakan Serophine Kapele, tante dari korban Fallen Kapele, korban menuju ke rumah pelaku di perkebunan masuk wilayah Desa Rumengkor, Jaga 6, Minggu (24/12/2017) pagi (koreksi, ternyata sore hari sekitar pukul 15.00 WITA, sesuai pengakuan ayah korban, Yanny Kapele), untuk membawa ayam kecil 3 ekor sesuai pesanan pelaku untuk dibeli.
Namun hingga hari Natal 25 Desember korban tidak kembali ke rumah. Keluarga memutuskan mencari korban ke rumah pelaku hingga Selasa (26/12/2017) pagi, namun tidak ditemukan. Pelaku sendiri beberapa kali ditanyakan keluarga korban mengaku tidak tahu.
Hingga akhirnya pada Selasa (26/12/2017), sekitar pukul 11.00 WITA, jasad korban ditemukan oleh beberapa warga tertanam di halaman rumah pelaku.
Aparat kepolisian dibantu beberapa warga Rumengkor langsung mencari pelaku dan pelaku ditemukan sedang makan di rumah keluarganya di Desa Rumengkor, Jaga 4. Pelaku ditangkap tanpa perlawanan sekitar pukul 12.00 WITA.
Aparat kepolisian Sektor Tombulu dibantu masyarakat melakukan penggalian, jasad korban berhasil diangkat dari lubang pukul 15.35 WITA, kemudian dievakuasi pukul 16.05 WITA.
Mengejutkan, jasad korban yang dibungkus terpal ditanam pelaku ketika dievakuasi ternyata tanpa organ kepala.
Hal tersebut sesuai pengakuan pelaku ketika ditangkap yang mengatakan bahwa kepala korban yang dipenggal sudah dibakar dalam tungku pembakaran gula aren dalam gubuk rumah pelaku.
Kapolsek Tombulu, Jopi Runtu, dikonfirmasi BeritaManado.com, mengakui kasus pembunuhan tersebut.
“Iya, benar telah terjadi pembunuhan korban Fallen Kapele. Terduga pelaku sudah diamankan,” singkat Kapolsek.
Kapolresta Manado, Kombes Pol Hisar Siallagan, melalui Kasubbag Humas, AKP Roly Sahelangi, membenarkan penemuan mayat yang diduga merupakan korban pembunuhan.
Lanjut dia, kasus ini masih dalam penyelidikan lebih dalam untuk mengungkap motif pelaku.
(JerryPalohoon)
Baca juga:
Tombulu, BeritaManado.com – Pembunuhan sadis terjadi di Desa Rumengkor, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa.
Korban bernama Fallen Kapele, berusia sekitar 22 tahun, warga Desa Rumengkor I, Jaga 3, diduga dibunuh lelaki inisial PK, warga Desa Rumengkor, Jaga 6, di perkebunan yang juga rumah tempat tinggal pelaku.
Terduga pelaku sudah diamankan aparat kepolisian dari Sektor Tombulu yang dipimpin Kapolsek Iptu Jopi Runtu, Selasa (26/12/2017), sekitar pukul 12.00 WITA.
Kronologi pencarian korban diceritakan Jeffry Makal, Kepala Hansip Rumengkor I, korban tidak pulang setelah pergi ke rumah pelaku, Minggu (24/12/2017), sekitar pukul 15.00 WITA, keluarga mulai mencari korban pada Senin (25/12/2017), sekitar pukul 08.00 WITA.
“Ketika keluarga dan aparat desa datang sekitar 12 orang pelaku sementara memasak saguer untuk pembuatan gula aren. Ditanyakan, pelaku membenarkan korban sempat datang menjual ayam tiga ekor namun tidak jadi dibeli pelaku. Katanya, korban sudah pergi ke Tondano,” ujar Jeffry Makal kepada BeritaManado.com, Rabu (27/12/2017) pagi.
Lanjut Jeffry Makal, keluarga baru melaporkan kehilangan korban kepada Hukum Tua Desa Rumengkor I, Jerry Korengkeng, pada Senin malam pukul 20.00 WITA.
“Malam itu pencarian korban dilanjutkan oleh keluarga, masyarakat bersama tiga aparat kepolisian dari Sektor Tombulu termasuk bapak Kapolsek. Rumah pelaku kembali didatangi kebetulan pelaku berada di rumah, kembali pelaku mengelak,” tandas Jeffry Makal.
Pencarian korban dilanjutkan Selasa (26/12/2017) pagi, semakin banyak masyarakat terlibat hingga berjumlah puluhan. Pihak kepolisian Sektor Tombulu dibantu Babinsa sekitar pukul 10.00 WITA memaksimalkan pencarian. Pelaku pada pagi hari tersebut berada di rumah sementara memasak saguer untuk pembuatan gula aren.
“Kecurigaan semakin besar ketika kami melihat ayam milik korban berada di rumah pelaku, padahal sebelumnya pelaku bilang tidak jadi membeli ayam milik korban. Jam 10 pagi itu pelaku mengizinkan aparat polisi dan babinsa memeriksa bagian dalam rumah sementara pelaku berdiri di halaman luar rumah. Ternyata belakangan terungkap lokasi berdiri pelaku tepat di samping korban dikuburkan,” tukas Jeffry Makal.
Selanjutnya, ketika polisi dan babinsa melakukan pemeriksaan bagian dalam dan belakang rumah, ditemukan banyak gumpalan darah di tanah bagian belakang rumah. Diduga, di tempat tersebut korban dibunuh dan leher digorok hingga terpisah dari badan.
“Kecurigaan korban dibunuh semakin kuat. Seorang polisi bertanya kepada pelaku, ‘Ulus (nama panggilan sehari-hari pelaku), ngana so bunuh kang itu Allen (nama panggilan sehari-hari korban)?? Pelaku menjawab, tanya jo pa Denny (saudara pelaku)’ Polisi tidak memahami maksud perkataan pelaku,” jelas Jeffry Makal.
Selanjutnya, ketika semakin besar kecurigaan bahwa pelaku sudah membunuh korban ditandai penemuan banyak gumpalan darah, bersamaan masyarakat semakin banyak termasuk keluarga korban, polisi langsung membubarkan massa.
Sekitar pukul 10.30 WITA, di lokasi kejadian tersisa sekitar 10 orang termasuk pelaku, beberapa polisi ke rumah saudara pelaku untuk bertanya sesuai penuturan pelaku. Kemudian pelaku meninggalkan lokasi. Pencarian korban kembali dilakukan beberapa warga yang kebetulan masih berada di lokasi.
Pencarian dilanjutkan, warga mencurigai sebuah timbunan samping lokasi berdiri pelaku ketika aparat memeriksa rumah. Kecurigaan korban dikubur di situ karena tanah timbunan bercampur batang dan daun pisang yang kelihatan belum layak ditebang.
“Digaruk menggunakan parang dan kayu terlihat terpal dalam tanah. Ketika dikoyak menggunakan parang tangan korban langsung kelihatan. Ternyata korban telah dibunuh, dibungkus terpal sambil diikat erat, dikubur bagian depan rumah pelaku. Selanjutnya, aparat kepolisian langsung mengamankan lokasi penemuan mayat. Penemuan mayat sekitar pukul 11.00 WITA,” tukas Jeffry Makal.
Aparat kepolisian dibantu beberapa warga Rumengkor langsung mencari pelaku dan pelaku ditemukan sedang makan di rumah keluarganya di Desa Rumengkor, Jaga 4. Pelaku ditangkap tanpa perlawanan sekitar pukul 12.00 WITA.
“Ketika ditangkap terduga pelaku mengaku bahwa benar dia yang membunuh korban,” ujar Djonnie Lengkong, tokoh masyarakat Rumengkor yang ikut membantu polisi menangkap pelaku.
Sebelumnya diceritakan Serophine Kapele, tante dari korban Fallen Kapele, korban menuju ke rumah pelaku di perkebunan masuk wilayah Desa Rumengkor, Jaga 6, Minggu (24/12/2017) pagi (koreksi, ternyata sore hari sekitar pukul 15.00 WITA, sesuai pengakuan ayah korban, Yanny Kapele), untuk membawa ayam kecil 3 ekor sesuai pesanan pelaku untuk dibeli.
Namun hingga hari Natal 25 Desember korban tidak kembali ke rumah. Keluarga memutuskan mencari korban ke rumah pelaku hingga Selasa (26/12/2017) pagi, namun tidak ditemukan. Pelaku sendiri beberapa kali ditanyakan keluarga korban mengaku tidak tahu.
Hingga akhirnya pada Selasa (26/12/2017), sekitar pukul 11.00 WITA, jasad korban ditemukan oleh beberapa warga tertanam di halaman rumah pelaku.
Aparat kepolisian dibantu beberapa warga Rumengkor langsung mencari pelaku dan pelaku ditemukan sedang makan di rumah keluarganya di Desa Rumengkor, Jaga 4. Pelaku ditangkap tanpa perlawanan sekitar pukul 12.00 WITA.
Aparat kepolisian Sektor Tombulu dibantu masyarakat melakukan penggalian, jasad korban berhasil diangkat dari lubang pukul 15.35 WITA, kemudian dievakuasi pukul 16.05 WITA.
Mengejutkan, jasad korban yang dibungkus terpal ditanam pelaku ketika dievakuasi ternyata tanpa organ kepala.
Hal tersebut sesuai pengakuan pelaku ketika ditangkap yang mengatakan bahwa kepala korban yang dipenggal sudah dibakar dalam tungku pembakaran gula aren dalam gubuk rumah pelaku.
Kapolsek Tombulu, Jopi Runtu, dikonfirmasi BeritaManado.com, mengakui kasus pembunuhan tersebut.
“Iya, benar telah terjadi pembunuhan korban Fallen Kapele. Terduga pelaku sudah diamankan,” singkat Kapolsek.
Kapolresta Manado, Kombes Pol Hisar Siallagan, melalui Kasubbag Humas, AKP Roly Sahelangi, membenarkan penemuan mayat yang diduga merupakan korban pembunuhan.
Lanjut dia, kasus ini masih dalam penyelidikan lebih dalam untuk mengungkap motif pelaku.
(JerryPalohoon)
Baca juga: